Rasno, Pengrajin Kreatif Geluti Usaha Sapu Sejak Tahun 70-an
BENGKULU, BE- Usaha kerajinan sapu yang bertempatkan di Jl. Mayjend Sutoyo berdiri dari tahun 70-an. Rasno Sutasno adalah pemilik usaha kerajinan tersebut, mengaku sejak masih muda telah menggeluti usaha kerajinan ini. Dia mengatakan dari membuka kerajinan di kawasan Unuhaz puluhan tahun lalu, hingga saat ini usaha kerajinannya tetap bertahan. \"Dulu saya berjualan di dekat UNIHAZ kemudian membeli tanah disini alhamdulillah sampai sekarang masih di sini,\" ujar Rasno, saat diwawancarai BE, Selasa (09/02/2021). Untuk kerajinan, yang ia buat sendiri seperti sapu lidi, sapu ijuk, keset, sungkup rotan, pemukul kasur, penyanggah tanaman hias. Sedangkan sebagian produk yang ada di tempatnya ia stok dari luar. Karena sudah tua Rasno tidak terlalu aktif lagi memproduksi kerajinan, sebagian besar produk yang ada ia stok dari luar. \"Sekarang banyak yang ngambil dari luar seperti, papan cuci baju itu dari Jawa Timur, tongkat rotan dari Lebong, anglo dari Linggau,\" ungkapnya. Bahan dasar untuk membuat kerajinan seperti ijuk, rotan dan bambu Rasno menyetok dari luar kota. Seperti ijuk untuk membuat sapu ia mengambil dari daerah Curup, sedangkan pembuatannya ia kerjakan sendiri. \"Tidak setiap hari saya membuat sapu, karena sudah tua jadi tenaga tidak kuat lagi,\" ujar Rasno. Ia berjualan dari pagi sampai sore hari, hasil kerajinan yang dibuat oleh Rasno di jual dengan harga mulai dari 20 rb hingga 300 rb-an. Untuk pemasaran, ia memasarkan produk di tokohnya selain itu ada pengecer yang akan mengambil sendiri barang ditempatnya. Untuk pedagang eceran Rasno memberi harga grosir. \" Harga jual harga ngecer beda-beda,\" tutupnya. (Mg8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: