Kematian Karyawan Pembangunan PLTA Tunggang di Lebong Didalami

Kematian Karyawan Pembangunan PLTA Tunggang di Lebong Didalami

LEBONG, bengkuluekspress.com – Satuan reskrim (Sat Res) Polres Lebong tengah mendalami atas meninggalnya Jalil Wahyono (50) warga Dusun II Desa Talang Tua Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara di area pembangunan proyek Perusahaan Listrik Tenaga Air yang berada di Desa Tunggang Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong. Kapolres Lebong, AKBP Ichsan Nur SIk melalui Kasat Reskrim, AKP Didik Mujianto MH mengatakan, bahwa dalam kasus meninggalnya Jalil Wahyono, pihaknya masih gelar pulbaket, untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannya. “Mengetahui hal tersebut, kita langsung melakukan oleh Kejadian perkara di TKP ditemukannya korban,” sampainya, Jumat (05/02).

Dari hasil olah TKP yang telah dilakukan, untuk dugaan sementara meninggalnya korban berawal akibat terbentur oleh batu yang jatuh dari atas, kemudian korban terperosok dan mengenai besi beton pembuatan dinding tebing, karena terlihat ada batu yang jatuh dan besi beton yang ringsek di sekitar korban pertama kali ditemukan. “Akan tetapi kita masih harus melakukan penyelidikan, untuk memastikan penyebab kematian korban,” ujarnya

Dimana dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil beberapa pihak, untuk dimintai keterangan, terutama pihak-pihak rekanan sesama pekerja serta manajemen perusahaan yang melaksanakan pembangunan proyek PLTA Tunggang. “Dalam waktu dekat ini kita akan panggil mereka,” tutupnya Untuk diketahui, ditemukannya mayat Jalil Wahyono sendiri, berjarak 500 meter dari mes atau bascame, oleh salah seorang rekan korban di kawasan pembangunan proyek PLTA sekitar pukul 13.30 WIB, Kamis (04/02). Selanjutnya pada soreh harinya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong oleh rekan dan unsur pimpinan pembangunan proyek PLTA. Setibanya di RSUD Lebong, korban langsung mendapatkan perawatan medis di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan korban harus di jahit dibagian kepala atas sebanyak 21 jahitan, selain itu di tubuh korban bagian dada dan tangan tampak terlihat kulit yang mengelupas cukup lebar. Dalam peristiwa ini, ada yg cukup menarik perhatian, tidak tau apakah ada yg di tutup-tutupi atau bagaimana, pihak manajemen PLTA sempat ingin langsung membawa korban menaiki ambulance untuk langsung dibawa ke rumah duka di Bengkulu Utara. Akan tetapi langsung diberhentikan tim Satreskrim Polres yang dipimpin Kanit Pidum Ipda Apri Sabbianto, untuk terlebih dahulu dilakukan visum atau pemeriksaan ditubuh korban dan selanjutnya korban diperbolehkan untuk dibawa pulang. Sementara anggota Sat Reskrim Polres Lebong, langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Beredar cerita juga, dari penyampaian teman-teman ataupun manajemen pembangunan PLTA Tunggang ketika dirumah sakit, ada yang menyatakan bahwa pada saat kejadian sedang tidak ada kegiatan atau para karyawan sedang diliburkan. Namun kenapa korban bisa ditemukan, sementara jarak antara korban meninggal dunia dengan bascame lebih kurang 500 meter dan posisi korban cukup jauh dari jalan lintas dan tertutup oleh tebing dan ditemukan beberapa jam (09.30 WIB-13.30 WIB), terakhir korban bertemu dengan salah satu karyawan.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: