Hanya 11 Orang Pertama Divaksin di Rejang Lebong

CURUP, bengkuluekspress.com- Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong secara resmi meluncurkan program vaksinasi Covid-19, Senin (1/2). Dalam kegiatan vaksinasi tersebut dari 17 orang yang akan mendapat vaksin pertama di Rejang Lebong hanya 11 orang yang bisa divaksin. Ke-11 orang yang mendapat vaksin pertama kemarin antara lain, Ketua DPRD Rejang Lebong, Mhadi Husein SH, Dandim 0409/Rejang Lebong, Letkol Inf Sigit Purwoko SE, Ketua PMI sekaligus Wabup terpilih Hendra Wahyudiansyah SH, Ketua MUI Rejang Lebong, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Curup, Novi Kurniadi, Ketua PWI Rejang Lebong, Nur Muhammad, Kadis Kominfo Rejang Lebong, Fery Najamudin, Ketua Persit, serta perwakilan dari tenaga kesehatan. Sedangkan sisanya tidak bisa divaksin termasuk Sekda Kabupaten Rejang Lebong RA Denni SH MM tidak bisa divaksin karena setelah dilakukan screening belum memungkinkan untuk dilakukan vaksinasi. Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Rejang Lebong, Mahdi Husein menjelaskan vaksin Covid-19 saat ini sudah menjadi kewajiban. Dimana menurutnya vaksinasi Covid-19 ini dilakukan untuk kebaikan bersama untuk mencegah penularan Covid-19. \"Setelah dilakukan vaksin, alhamdulillah tidak ada gejala apa-apa dan biasa-biasa saja,\" ungkap Mahdi usai diberi vaksin. Dengan tidak adanya gejala setelah diberikan vaksin tersebut, Mahdi berharap masyarakat untuk tidak ragu akan kegiatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah tersebut. Sementara itu, Dandim 0409/Rejang Lebong Letkol Inf Sigit Purwoko SE juga mengungkapkan bahwa, ia tidak merasakan gejala apapu setelah mendapat vaksinasi, bahkan saat disuntik vaksin ia tidak merasakan sakit karena dilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional. \"Saya dan ketua DPRD saja sudah divaksin, jadi masyarakat jangan ragu untuk divaksin, karena ini untuk kebaikan bersama,\" tegas Dandim. Senada dengan yang disampaikan ketua DPRD dan Dandim 0409/Rejang Lebong Ketua PMI Rejang Lebong sekaligus Wakil Bupati Rejang Lebong terpilih, Hendra Wahyudiansyah SH mengaku ia tidak merasakan apa-apa setelah divaksin. Meskipun ia mengaku sedikit cemas, ia cemas bukan karena vaksinnya namun lebih kepada karena ia termasuk pertama kali mendapat vaksin tersebut. \"Karena saya sudah mencoba sendiri, masyarakat saya harap tidak takut untuk divaksin, karena negara tidak mungkin mengorbankan masyarakatnya dalam kegiatan vaksinasi ini,\" sampai Hendra.(251)

Sumber: