Sibuk Urusi Kurikulum, Program UKA Kedodoran
Tahun Lalu Digelar Februari, Tahun Ini Belum Ada Kepastian JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terlalu fokus menggarap sosialisasi kurikulum baru. Dampaknya, program rutin uji kompetensi awal (UKA) guru calon peserta sertifikasi kedodoran. Tahun lalu UKA dijalankan akhir Februari, tetapi untuk periode 2013 ini belum ada persiapan UKA yang mencolok. Selama ini program UKA dijalankan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP-PMP) Kemendikbud. Kepala Pusat Pengebangan Profesi Pendidik (Kapusbanprodik) BPSDMP-PMP Kemendikbud Unifah Rosyidi kemarin menuturkan, memang benar pihaknya saat ini masih kosentrasi pada penerapan kurikulum baru. \"Kita belum bisa menjelaskan soal persiapan pelaksanaan UKA,\" katanya. Dia mengatakan, belum ada persiapan signifikan UKA yang telah ditetapkan. Unifah juga menuturkan undangan bagi guru peserta UKA juga belum disebar. Padahal tahun lalu UKA digelar pada 25 Februari. \"Undangan belum kita sebar, karena juga masih menunggu anggaran. Jadi sabar dulu ya,\" ujar mantan petinggi PB PGRI itu. Unifah hanya memastikan jika calon potensial peserta UKA 2013 adalah para guru yang tidak lulus di UKA 2012. Dia mencatat jika peserta UKA 2012 yang tidak lulus berjumlah 32.286 orang. Saat ini mereka telah menjalani penataran guru paska UKA. Jika pelaksanaan UKA tahun ini benar-benar mundur dibandingkan tahun lalu, bisa berpotensi mempengaruhi pelaksanaan program sertifikasi guru. Program sertifikasi yang diidam-idamkan guru karena berujung pencairan tunjangan profesi itu juga berpotensi mundur. Sebelumnya Kepala BPSDMP-PMP Kemendikbud Syawal Gultom memperkirakan jika pelaksanaan UKA 2013 mundur menjadi sekitar Maret. Ini dengan catatan tidak terganggu dengan pelatihan penyiapan guru menghadapi kurikulum baru 2013. Syawal meminta para pendidik yang masuk dalam database calon peserta sertifikasi 2013 untuk mempersiapkan diri. Syawal mengatakan jangan sampai raihan buruk dalam UKA 2012 terulang lagi tahun ini. Dia menuturkan jika Kemendikbud masih memiliki tanggungan untuk mensertifikasi guru sebanyak 250 orang. Pelaksanaan UKA tahun lalu cukup kontroversial. Sebab ujian yang digelar secara online ini menjadi saringan awal para guru sebelum ditetapkan ikut program sertifikasi. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, guru dengan bebas ikut sertifikasi tanpa mengikuti ujian tertentu. UKA 2012 yang digelar di penghujung Februari itu juga sempat diramaikan dengan macetnya jaringan internet. Banyak guru yang tidak bisa menjawab pertanyaan UKA karena komputer yang telah disediakan mati. Hasil dari UKA 2012 juga tidak menggembirakan dimana rata-rata nasional para guru hanya bisa menjawab separuh soal yang diujikan. (wan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: