RASA TENTRAM SUDAH JADI PESERTA JKN-KIS

RASA TENTRAM SUDAH JADI PESERTA JKN-KIS

 

Kepahiang, Jamkesnews – Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam hidup. Hal inilah yang sudah dirasakan oleh Massita (36) yang merupakan seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang sudah ikut serta merasakan bahwa kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam hidup.

“Kalau sudah sakit dan harus dirawat seperti ini rasanya tidak enak sekali. Ingin segera sembuh dan boleh pulang ke rumah,” ujarnya (15/12).

Saat ditemui oleh tim Jamkesnews, Massita sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang karena menderita penyakit hipolakemia.

“Kemarin dilarikan ke rumah sakit karena rasanya sudah tidak tahan lagi rasa sakitnya. Rasanya lemas sekali dan detak jantung rasanya tidak stabil, takut kenapa-kenapa sama keluarga langsung dibawa ke rumah sakit. Sampai di sini disuruh dirawat untuk melihat keadaan lebih lanjut. Kalau kata dokter yang memeriksa katanya hipolakemia,” ujarnya.

Hipolakemia merupakan suatu kondisi dimana kadar kalium dalam peredaran darah seseorang lebih rendah dari kondisi normal. Kalium sendiri merupakan mineral yang sangat berperan penting dalam tubuh dan mempunyai banyak sekali fungsi. Diantaranya membantu otot-otot yang terdapat dalam tubuh untuk bekerja dengan baik, membantu sel-sel dalam tubuh untuk mendapat nutrisi serta membantu kerja saraf-saraf dalam tubuh.

“Dokter bilang bagus sekali langsung dibawa ke rumah sakit sebelum kenapa-kenapa. Karena kalau ditahan lebih lama bisa banyak efek sampingnya yang pastinya buruk bagi saya,” ujarnya.

Massita dan keluarganya juga mengaku bersyukur sudah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS sebelumnya, sehingga dia dan keluarga tidak perlu repot-repot lagi dalam mencari biaya untuk berobat.

“Rasanya tenang sudah menjadi peserta JKN-KIS. Kami tidak perlu pusing-pusing lagi hanya tinggal menunjukkan KIS,” ujarnya.

Massita dan keluarganya merupakan Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang lebih akrab dikenal dengan istilah peserta mandiri.

“Kemarin daftarnya di kelas III. Saya rasa pelayanannya sama saja dengan yang berobat umum. Dokternya juga sama, hanya berbeda di kelas rawatnya saja. Tidak masalah yang penting saya segera sembuh, diperbolehkan pulang dan berkumpul kembali dengan anak-anak saya,” ujarnya. (RW/ds)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: