Hasil Survei KedaiKOPI, Popularitas dan Elektabilitas Pasangan SR Unggul

Hasil Survei KedaiKOPI, Popularitas dan Elektabilitas Pasangan SR Unggul

CURUP, bengkuluekspress.com - Hasil survei terbaru lembaga Survei KedaiKOPI yang diumumkan 4 Desember 2020, bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Susilawati-Ruswan (SR) meraih angka tertinggi dibandingkan paslon lain. Survei dilaksanakan KedaiKOPI pada periode 1-3 Desember 2020 dengan metode telesurvei serta jumlah responden sebanyak 700 responden menggunakan data panel KedaiKOPI dengan response rate 58,3% dan margin of error 3,7%. Diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo, PhD, dari hasil survei mereka, pasangan SR berhasil meraih skor 31,9 persen. Sedangkan di urutan kedua terdapat pasangan nomor 1, Faisal Manaf-Fatrolazi dengan skor 22,9 persen. Selanjutnya, ada pasangan nomor 3, Syamsul Effendi-Hendra

Wahyudiansyah dengan skor 19,0 persen, dan di urutan akhir terdapat pasangan nomor 4, Fikri Thobari-Tarsisius Samuji dengan skor 9,8 persen. ‘’Jadi hasil survey kita secara keseluruhan, paslon nomor Urut 2 yaitu Susilawati-Ruswan masih berada di posisi teratas,’’ imbuh Kunto.

Selanjutnya, Kunto menambahkan, survei ini juga menanyakan responden apakah mereka menonton debat terbuka yang diselenggarakan pada Sabtu, 28 November 2020. Sebanyak 54,8 persen responden menonton debat terbuka tersebut. Sebanyak 8,9 persen responden yang menonton debat terbuka menyatakan akan merubah pilihannya berbeda dari sebelum debat terbuka.

Terpisah, salah satu pengamat politik Mirza Yasben mengungkapkan, secara matematis bahwa memang seyogyanya tingkat popularitas berbanding lurus dengan angka atau tingkat elektabilitas. artinya bila tingkat popularitas tinggi diiringi tingkat elektabilitas tinggi yang dimiliki sang calon, maka bisa saja akan sama yaitu unggul dalam kompetisi pilkada nantinya.

Namun begitu, sambung Mirza, dalam politik asumsi ini tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. Karena dalam politik, berbagai kemungkinan bisa terjadi. Khususnya dengan berbagai faktor X yang muncul pada saat hari pencoblosan. Hanya saja tinggal bagaimana paslon bersama tim, pendukung serta simpatisan bisa mempertahankan hasil survei tersebut bisa nyata hari pelaksanaan nantinya. ‘’Jelas paslon memiliki strategi, taktik dan teknis untuk dapat mempertahankan hasil survei tersebut yang arti menjadi pemenang dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Meskipun kita memahami seluruh pasangan calon memiliki kepiawaian sendiri dalam berkompetisi di Pilkada dan sudah memahami kekuatan serta kelemahan diantara mereka masing masing,’’ imbuh Mirza.(rls/krn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: