Hamil Anggur, Inilah Pemicunya
Hamil anggur (mola hidatidosa) adalah kehamilan abnormal berupa pertumbuhan yang berlebihan dari sel-sel plasenta atau ari-ari yang berbentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur. Guru Besar Tetap FKUI, Prof Dr dr Andrijono, SpOG (K) menjelaskan, pada umumnya dalam keadaan hamil anggur tidak ada pertumbuhan janin. Tapi, dalam sejumlah presentase kecil, hamil anggur dapat disertai pertumbuhan janin. \"Keadaan ini disebut hamil anggur parsial, di mana janin yang tumbuh umumnya disertai kelainan atau cacat bawaan,\" jelasnya beberapa waktu lalu di Jakarta. Kasus hamil anggur di Indonesia dikabarkan cukup besar terjadi. Sekitar satu dari 40 hingga 400 kehamilan terjadi hamil anggur. Demikian juga di negara-negara Asia dan Amerika. Sedangkan di negara-negaa Eropa relatif kecil. \"Perbedaan persentase ini terjadi karena umumnya hamil anggur diderita oleh perempuan yang masih muda dan kehamilannya merupakan kehamilan pertama,\" jelasnya. Menurut Andrijono, karena hamil anggur merupakan kehamilan yang bersifat abnormal maka perempuan yang mengalaminya harus segera mengeluarkan kandungannya. Yang juga perlu dipahami, perempuan yang mengalami hamil anggur juga dapat mengalami komplikasi. Misalnya perdarahan, infeksi, dan munculnya kanker. Kanker dapat menyebar ke organ tubuh lainnya seperti paru-paru, otak dan organ lainnya sehingga menyebabkan kematian. Kematian akibat kanker setelah hamil anggur terjadi akibat penyebaran kanker dari otak ke hati. \"Namun, jika perempuan yang mengalami hamil anggur dapat sembuh, perempuan tersebut dapat hamil secara normal,\" katanya. Sampai saat ini penyebab hamil anggur masih menjadi misteri. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Andrijono, diduga kuat salah satu penyebabnya adalah kekurangan vitamin A. \"Pada penelitian ini, kami mendapatkan hasil bahwa kadar vitamin A dalam darah penderita hamil anggur lebih rendah dibandingkan perempuan dengan hamil normal,\" ungkapnya. Penelitian ini juga memperlihatkan perempuan hamil yang kekurangan vitamin A berisiko menderita hamil anggur sebesar 6,8 kali lebih besar. \"Risiko itu dapat meningkat tujuh kali jika kehamilan tersebut merupakan kehamilan yang pertama,\" tandasnya. Menurutnya, rendahnya kadar vitamin A dalam darah perempuan hamil anggur tersebut telah berlangsung lama dan telah terjadi sebelum kehamilan. Fakta ini terlihat dari 73,13 persen penderita hamil anggur, deposit vitamin A-nya berada di bawah normal. Andrijono menambahkan, pemberian vitamin A pada biakan sel-sel hamil anggur terbukti dapat meningkatkan kematian sel hamil anggur. \"Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa vitamin A dapat mematikan sel-sel hamil anggur secara fisiologis. Sehingga pemberian vitamin A dapat merangsang pemulihan pada penderita hamil anggur,\" ungkapnya. Penelitian tersebut juga membuktikkan vitamin A dapat meningkatkan proses kesembuhan dan mencegah terjadinya kanker yang disebabkan sel hamil anggur yang tumbuh berlebihan. Menurutnya, pencegahan ini sangat berarti sebab mudah dilakukan, murah, dan sangat efektif. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut, Andrijono yakin vitamin A sangat penting peranannya dalam menanggulangi hamil anggur. \"Pemenuhan gizi, khususnya vitamin A, akan menghindari ibu yang akan hamil dari kekurangan vitamin A. Dan terhindarnya calon ibu dari kekurangan vitamin A akan membantu menghindari kemungkinan menderita hamil anggur,\" ujarnya. (ROI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: