CALISTUNG UNTUK ANAK USIA DINI

CALISTUNG UNTUK ANAK USIA DINI

\"\"

Oleh : Widhi Puspayana S.Pd, Guru TK Mutiara Kasih, Kecamatan Girimulya, Kabupaten Bengkulu Utara

Calistung adalah kepanjangan dari baca, tulis dan hitung. Calistung merupakan kegiatan anak belajar mengenal huruf dan angka. Pada kegiatan calistung untuk anak usia dini haruslah menggunakan media pembelajaran yang tepat. Karena untuk anak usia dini secara tidak langsung dilarang diperkenalkan untuk anak dibawah usia 7 tahun, seperti apa yang dikemukakan oleh Piaget bahwa pada usia dibawah 7 tahun anak belum mencapai usia fase operasional konkret.

Fase itu adalah fase dimana anak-anak dianggap sudah bisa berpikir terstruktur. Sementara itu kegiatan belajar calistung sendiri didefinisikan sebagai kegiatan yang memerlukan cara berpikir terstruktur, sehingga tidak cocok diajarkan kepada anak-anak TK yang masih berusia balita. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi orang tua apabila anak anaknya pada usia prasekolah sudah bisa calistung, apalagi saat ini banyak sekolah-sekolah memberikan tes membaca ataupun berhitung sebelum masuk ke jenjang sekolah dasar.

Hal ini membuat orang tua khawatir ketika anak-anaknya akan memasuki sekolah dasar tetapi belum bisa membaca. Sebagai orang tua pastinya akan berusaha keras agar sebelum masuk jenjang sekolah dasar anak bisa calistung. Hal inilah yang menyebabkan orang tua sedikit memaksa anak-anaknya untuk belajar calistung, namun jika orang tua tidak tepat mengajarkan cara calistung hal ini kan membawa dampak buruk pada perkembangan mental anak.

Karena tuntutan inilah akhirnya membuat banyak lembaga TK dilema, karena disisi lain dunia anak adalah dunia bermain yang mana pembelajaran di TK adalah bermain dan belajar. Dalam mengenalkan calistung untuk anak usia dini haruslah menggunakan metode yang menyenangkan dan anak tidak terpaksa dalam melakukannya.

Tujuannya supaya anak bisa nyaman saat belajar sehingga apa yang akan dikuasai anak akan terserap dengan baik tanpa mengakibatkan anak stres. Berikut tips dalam mengenalkan calistung untuk anak usia dini. Menggunakan permainan edukatif , sepeti bermain menyusun puzzle angka atau huruf. Dari bermain puzzle anak dapat memahami bentuk huruf dan angka. Kegiatan membaca dengan menggunakan lagu Untuk mengenalkan abjad pada usia dini, gunakanlah lagu misalnya lagu ABCD, lagu anak TK ini cukup popular dikalangan anak anak. Dengan menyanyikan lagu ini anak akan mengenal abjad dengan cara yang menyenangkan.

Hal ini merupakan langkah awal anak untuk belajar membaca. Kegiatan menebalkan garis putus-putus, tahap pertama dalam belajar menulis yaitu mengikuti pola garis putus-putus yang membentuk suatu angka atau huruf. Melalui kegiatan mengikuti pola garis putus-putus anak akan belajar keseimbangan gerakan tangan ketika menulis. Sediakan gambar gambar huruf dan angka atau karpet angka dan huruf Situasi yang kodusif mempercepat proses belajar anak.

Ciptakan suasana rumah atau sekolah yang kondusif dengan meletakkan gambar huruf atau angka serta karpet angka huruf di ruangan bermain anak atau kamar tidurnya. Jika anak sering melihat angka dan huruf lambat laun anak akan familiar dengan bentuk huruf dan angka.

Jangan memaksakan kehendak anak setiap anak terlahir dengan kemampuannya masing-masing, oleh karena itu jangan paksa anak usia dini untuk menguasai keterampilan calistung dengan waktu yang singkat. Anak tetaplah anak-anak yang lebih suka bermain daripada belajar serius. Maka ciptakan pembelajaran yang menarik supaya anak bisa bermain seraya belajar.

Pahami karakter serta suasana hati anak dalam mengajak anak belajar calistung guru ataupun orang tua harus mengetahui karakter masing-masing anak dan situasi hati seorang anak. Jangan paksa anak untuk belajar ketika anak sudah mulai lelah dan mengantuk.

Perhatikan durasi Anak usia prasekolah tidak bisa memusatkan perhatiannya terlalu lama pada suatu hal. Anak usia prasekolah hanya bisa memusatkan pikirannya pada satu hal kira kira kurang lebih 15 menit. Berikan untuk setiap pencapaian yang telah dilakukan anak. Pujian akan memicu seorang anak untuk belajar lebih keras lagi.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: