Demi Kesehatan, Masjid Asy Syifa Tetap Patuhi 3M

Demi Kesehatan, Masjid Asy Syifa Tetap Patuhi 3M

BENGKULU, BE – Semakin meningkatnya angka warga yang positif terpapar Covid – 19 di Kota Bengkulu, membuat seluruh kegiatan diruang publik harus bersinergi dengan upaya pemutusan mata rantai Covid – 19. Tidak terkecuali kegiatan keagamaan di rumah ibadah yang rawan terjadinya kontak fisik dan penularan Covid – 19. Seperti yang dilakukan di Masjid Asy Syifa, di Jalan Zainal Arifin, Kelurahan Padang Nangka, Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. Demi menjaga kesehatan jamaahnya pengurus masjid ini menekankan saat melaksanakan salat jamaah di masjid semua jamaan mematuhi protokol Kesehatan salah satunya menjaga jarak antar jamaah. \'\'Masjid Asy – Syifa diharapkan menjadi percontohan bagi Masjid dan Rumah ibadah lainnya untuk tetap berupaya memutus mata rantai Covid-19. Imam Masjid Asy – Syifa Drs H Alwi Hasbullah,saat ditemui BE usai salat Jumat berjamaah (23/10) menuturkan, upaya penerapan protokol kesehatan sebagaimana yang terlihat, seperti mendisiplinkan kelengkapan jamaaah, membawa sajadah pribadi, serta menyusun shaf berjarak pemandangan yang biasa di Masjid Asy – Syifa. “Kami pengurus Masjid Asy – Syifa tetap memberlakukan kebijakan ini, dan sebagai dukungan kami dalam mencegah penularan Covid – 19 hingga dikeluarkannya keputusan pemerintah untuk kembali seperti normal” ucapnya. Penerapan Protokol Kesehatan ini dimaksudkan untuk mengajak masyarakat agar tetap giat beribadah berjamaah ke Masjid Asy – Syifa, “Menggunakan Masker, salat dengan jaga jarak dan mencuci tangan, semua itu sejatinya ikhtiar kita sebagai Jamaah di waktu waktu yang darurat seperti Covid – 19 ini” Tambah H. Alwi. Selain upaya berupa pendisiplinan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, juga rutin diadakan pembersihan lantai masjid yang rutin tiap harinya, serta penyemprotan disinfektan tiap minggunya. Dariono (50) Selaku marbot Masjid Asy – Syifa menjelaskan, “Kita setiap hari pasti membersihkan masjid, mengepel lantai, juga rutin semisal cairan cuci tangan habis segera diisi kembali dengan yang baru, mingguannya itu penyemprotan cairan disinfektan” Ujar Dariono. Dengan diadakannya protokol kesehatan dan dukungan masyarakat yang disiplin, telah berdampak pada kenyamanan jamaah ketika ingin beribadah. Seperti disampaikan salah seorang jamaah Bambang, “Saya tidak was was lagi ketika ingin berjamaah ke masjid karena menerapkan protokol kesehatan. Pada awal Covid – 19 lalu saya sempat bingung, walaupun belum bisa beraktifitas secara normal anak anak mengaji ke TPQ, tetapi sudah sedikit senang karena tidak sampai tahap pelarangan ke masjid” Kata Bambang. (Mg2)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: