Relawan Tenaga Medis Masih Minim

Relawan Tenaga Medis Masih Minim

\"\"

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Pemerintah kabupaten/kota dan provinsi di Bengkulu, telah membuka rekrutmen relawan tenaga medis untuk penanganan covid-19. Namun demikian, sampai saat ini jumlah relawan yang terekrut masih minim. Masyarakat kurang antusias mendaftar. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan, relawan tenaga medis itu yang sudah diperbantukan dari kalangan ASN dan honorer saja. Sementara masyarakat umum atau organisasi kelompok belum banyak mendaftar.

\"Tenaga relawan kita masih sangat sedikit sekali. Dari provinsi yang sudah dipenuhi dari ASN dan honorer saja,\" ujar Herwan kepada BE, kemarin (7/6).

Diterangkannya, tenaga relawan yang sudah direkrut itu sudah mulai ditempatkan. Seperti di Labkesda Provinsi Bengkulu berjumlah 15 orang. Lalu, ada 4 orang yang ditempatkan di alat PCR RSUD M Yunus Bengkulu. \"Itu yang baru sudah direkrut,\" ungkapnya. Untuk di provinsi, Dinkes terus melakukan rekrutmen relawan tenaga medis. Berapapun jumlahnya nanti akan di usulkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Baru nanti, Kemenkes mengusulkan ke Kementerian Keuangan.

\"Jadi masih kita buka,\" terang Herwan.

Sementera itu, untuk relawan tenaga medis di kabupaten/kota, menurut Herwan sampai saat ini belum ada dilaporkan ke provinsi. Laporan jumlah itu sangat penting, karena nanti diusulkan ke pemerintah pusat. \"Laporan kabupaten/kota, belum ada,\" ujarnya.

Herwan meminta kapada masyrakat yang siap menjadi relawan tenaga medis untuk mendaftar ke Dinkes masing-masing kabupaten/kota dan provinsi. Karena menurutnya relawan tenaga medis ini sangat penting. Mengingat jumlah tenaga medis yang ada masih sangat kekurangan dalam penanggulangan wabah covid-19. \"Silahkan untuk mendaftar,\" ujarnya.

Apalagi sampai saat ini, tenaga medis di Provinsi Bengkulu sudah ada 36 yang tercatat konfirmasi positif covid-19. Dari total itu, sudah 18 orang sembuh. Sementara masih ada tenaga medis yang menjalani isolasi mandiri maupun isolasi yang fasilitasi pemerintah. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: