Jam Kerja Tenaga Medis Dipersingkat
BENGKULU, Bengkuluekspress.com - Dalam penanganan covid-19 di Provinsi Bengkulu, tenaga medis di rumah sakit (RS) dipersingkat sistem jam kerjanya. Jika selama ini kerja shift 8 jam per hari, maka jam kerja itu disingkat menjadi 6 jam per hari. Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah mengatakan, waktu kerja selama ini dari hasil kajian epidemiologi dan imunologi covid-19 terlalu panjang, maka akan dipersingat menjadi 6 jam.
\"Selama ini 8 jam terlalu panjang, dipendekkan lagi 6 jam. Buat nanti empat shift,\" terang Rohidin kepada BE, usai mendengarkan presentasi kajian epidemiologi dan imunologi covid-19 di Gedung Daerah Provinsi Bengkulu, Kamis (4/6).
Tidak hanya soal tenaga medis, dari hasil kajian itu, dinilai laboratorium untuk uji sampel covid-19 itu terlalu kecil kapasitasnya. Menurut Rohidin, laboratorium untuk uji sampel covid-19 itu saat ini memiliki kapasitas mampu menguji 80 sampel per harinya. Jika dibandingnya dengan jumlah penduduk Bengkulu sebanyak 2 juta, maka satu laboratorium itu sudah profesional.
\"Provinsi besar lain itu jumlah penduduknya ada sampai 35 juta jiwa, punya laboratorium 7 unit. Jika dibandingkan jumlah penduduk, maka cakupan layanannya lebih bagus kita,\" tuturnya.
Saat ini, Rohidin menilai laboratorium covid-19 di Bengkulu itu sudah cukup baik. Tinggal lagi memaksimalkan pelayanan yang harus dilakukan. Sehingga hasil sampel itu cepat diketahui.
\"Sebanarnya kecakupannya masih sangat baik,\" tambah Rohidin.
Rekomendasi juga diberikan untuk membuat rapid test secara massal untuk masyarakat Bengkulu. Dijelaskannya, upaya itu sudah dibuat kebijakan sebelumnya. Bahkan dirinya sudah meminta kabupaten/kota menyiapkan rapid test minimal 3 persen jumlah penduduk, sisanya jika tidak tercover, maka provinsi yang akan menanggulanginya.
\"Begitupun untuk pemakaian masker harus sampai ke sanksi, agar masyarakat mematuhinya,\" bebernya.
Beberapa rekomendasi yang telah diberikan, pihaknya akan mematuhinya. Sehingga pencegahaan atas wabah covid-19, bisa lebih maksimal kembali. Dengan demikian, Bengkulu bisa dinyatakan siap untuk menjalankan kebijakan new normal.
\"Rekomendasi seperti ini, yang nanti akan kita patuhi,\" tandas Rohidin. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: