Harga Kopi Anjlok

Harga Kopi Anjlok

MUARA SAHUNG, Bengkuluekspress.com - Pandemik virus korona atau Covid-19 membuat harga jual beberapa komoditi pertanian di Kabupaten Kaur anjlok, hingga Rp 17 ribu sampai Rp 16 ribu per kilogram (Kg). Seperti harga jual kopi di wilayah Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur, jika sebelumnya harganya Rp 20 ribu per Kg, kini harganya hanya Rp 16 ribu per Kg.

“Sejak adanya virus korona, harga kopi kini menurun, hingga anjlok ke Rp 17 hingga Rp 16 ribu per Kg,” ujar Rahmat (45), petani kopi di Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung, kemarin (3/5).

Dikatakannya, hanga kopi turun akibat pandemi virus korona, permintaan kopi di pasaran berkurang. Menurutnya, turunnya harga kopi sangat berpengaruh kepada petani. Dimana kopi merupakan tumpuan petani, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika hal itu terus berlanjut, petani akan kesulitan memenuhi kebutuhan. Selain kopi, harga komoditi lain seperti jagung juga turun, serta harga sayur mayur.

“Kini kami berharap pandemi virus korona segera berlalu dan bantuan pemerintah segera datang, memenuhi kebutuhan petani yang turut terdampak Covid-19,” harapnya.

Salah satu pedagang pengumpul biji kopi Wardi (34), warga desa setempat juga menyampaikan, turunnya harga jual kopi biji tersebut terjadi sejak awal Ramadan. Dimana awalnya turun Rp 19 ribu per Kg dan terus bergerak turun hingga tinggal Rp 16 Per Kg, penurunan harga kopi di Kaur disebabkan harga kopi di tingkat nasional dan internasional juga mengalami penurunan, sehingga berimbas harga di tingkat petani.

“Ini selain karena korona ini memang dari nasional turun, dan kami berharap harga kopi, kembali naik sehingga pendapatan petani pada musim panen ini akan meningkat,” harapnya.

Sementara itu, Camat M Sahung Saleh Jon SPd membenarkan keluhan warganya tentang harga kopi yang anjlok. Menurutnya, penyebab lain anjloknya harga kopi disebabkan penampung hasil bumi tidak ada lagi yang masuk ke desa itu. Hal ini dikarenakan wabah virus Covid-19.

\"Mereka (penampung kopi petani) ke pasar Muara Sahung sudah sepi sejak wabah korona merebak, dan ini salah satu penyebab harga kopi turun,” terang camat. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: