Hindari Kerumunan Massa, Pedagang Disarankan Jualan Takjil Secara Online
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Dalam memasuki bulan Ramadhan atau bulan puasa biasanya ramai muncul pedagang musiman yang berjualan berbagai macam takjil atau menu berbuka puasa, dari siang hingga sore hari. Namun di tengah wabah covid-19 seperti saat ini penerapan social distancing dan physical distancing oleh pemerintah membuat para pedagang takjil tahun ini diimbau tak membuka lapak secara langsung yang bisa berpotensi menimbulkan keramaian.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Dewi Dharma menjelaskan, saat kondisi sedang dilanda wabah seperti saat sekarang ini pihaknya tak bisa melarang para pedagang untuk berjualan, namun untuk membantu memerangi covid-19, para pedagang diimbau untuk berjualan melalui online.
\"Terkait dengan wabah virus corona saat ini jadi untuk sosial distancing maupun phyisical disnstancing harus kita terapkan dengan protokoler dari Kementerian Perdagangan bahwa antara pedagang dan pembeli itu harus tidak boleh melakukan interaksi langsung. Artinya dengan adanya pasar kaget atau penjual takjil yang membuka pasar seperti selama ini akan memberikan dampak yang tidak bagus karena kita masih berkerumun dan masih mengumpulkan massa. Jadi kami mengimbau para pedagang mempromosikan jualannya melalui online,\" ucapnya, Senin (20/4).
Dewi mengatakan, meski tidak memberikan sanksi, masyarakat pedagang musiman harus menyadari sendiri dan memahami situasi seperti saat sekarang ini karena nanti ada aparat yang akan membubarkan mereka apabila masih menyebabkan kerumunan massa atau mengundang banyak massa. (Imn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: