Penderita Tumor Butuh Uluran Tangan

Penderita Tumor Butuh Uluran Tangan

KAUR SELATAN, Bengkulu Ekspress - Seorang nenek warga Desa Jembatan Dua Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur, Jamilah (70), hampir dua tahun lebih menahan kesakitan akibat terserang tumor jinak di bagian leher kirinya, bahkan kian hari semakin besar.

Padahal dua tahun lalu, yang bersangkutan baru saja menjalani operasi di RSUD M Yunus Bengkulu. Namun sayang, tumor kembali menggerogoti leher nenek yang berprofesi sebagai tukang pijat itu.“Kami pernah membawanya ke rumah sakit di Bengkulu, tapi tumor itu ngulang tumbuh lagi, dan kami mau bawa berobat lagi terbentur biaya,” ujar Sarpulung (50) menantunya, minggu (16/2).

Dikatakannya, belum lama ini ketika dibawa ke M Yunus malah dirujuk ke RSUP dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Hal ini membuat pihak keluarga mulai kebingungan untuk biaya berobat.

Apalagi diketahui Jamaliah selama ini tinggal bersama anak perempuan dan menantunya, sementara suaminya sudah lama meninggal. Sehingga kebutuhan untuk berobat hingga menjalani operasi ke Jakarta tentu sangat memberatkan.

“Sekarang ini kami tidak sanggup membawanya ke Jakarta untuk berobat, saat ini bila sakit datang hanya dibawa ke dokter untuk diberkan obat penahan sakit saja,” ujarnya.

Ditambahkannya, pihaknya pernah mengajukan bantuan dengan Baznas Kaur disaat menjalani operasi dua tahun lalu, dan hanya mendapat kucuran bantuan Rp 2 juta, sehingga saat ini pihaknya sudah merasa tak berani lagi meminta bantuan kembali.

Sedangkan saat ini Jamaliah terkadang membutuhkan biaya pengobatan karena sakit sampai dua kali dalam satu minggu. “Pengobatan alternatif pernah kami bawa ke Bengkulu Selatan tapi kami juga kesulitan dana sebab dibutuhkan dana sebesar Rp 12 juta untuk biaya pengobatannya,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu anak kandung Jamaliah yakni Zuraidah (45) juga menyampaikan, ibunya pertama menderita pembekakan dileher beberapa tahun yang lalu. Awalnya benjolan itu tidak terlalu besar yakni sebesar telor cicak, akan tetapi lama kelamaan terus membengkak hingga terus membesar.

Waktu itu pihak keluarga akhirnya memutuskan membawanya ke RSUD M Yunus, pihak dokter memutuskan untuk melakukan operasi, namun setelah sembuh dan tak lama dari itu terjadi kembali pembengkakan. “Kini kami benar-benar kesulitan bila kembali diperlukan dana untuk biaya pengobatan, dan berharap adan bantuan para dermawan,” ujarnya.

Ditambahkannya, ibunya itu memegang BPJS atas nama Jamaliah, namun pihak keluarga memastikan untuk biaya pengobatan ke Jakarta tentu tidak hanya cukup dengan memang kartu BPJS saja, namun juga butuh biaya yang tidak sedikit.

Sehingga bila ada pihak dermawan atau pemerintah yang bersedia membantu tentu dengan senang hati pihak keluarga akan menyapaikan ucapan terima kasih. “Sekarang ini kami hanya pasrah dan berharap penyakit ibu saya ini sembuh, dan kini pembengkaan dileher ibu saya makin besar,” harapnya. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: