10 Komoditas Sumbang Inflasi
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Sebanyak 10 komoditas menyumbang angka inflasi di Bengkulu pada Januari 2020 lalu. Komoditas yang menyumbangkan inflasi tersebut diantaranya cabai merah, rokok kretek, rokok putih, bawang merah, daging sapi, buku tulis bergaris, kangkung, ketupat lontong, roti manis, dan cabai rawit.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA didampingi Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Bengkulu, Budi Hardiyono SSi ME mengatakan, 10 komoditas tersebut berkontribusi terhadap tingginya angka inflasi di Bengkulu yang mencapai 0,14 persen. Angka ini lebih rendah dibanding kondisi Januari 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,88 persen dan Januari 2018 dengan inflasi sebesar 0,99 persen.
\"Inflasi Bengkulu pada Januari 2020 lalu masih lebih rendah dari inflasi Januari 2019 dan 2018,\" kata Dyah, kemarin (3/2).
Seperti diketahui, cabai merah memberikan andil inflasi sebesar 0,1415 persen, selanjutnya diikuti oleh rokok kretek sebesar 0,0364 persen, rokok putih 0,0333 persen, bawang merah 0,0266 persen, daging sapi 0,0220 persen. Meningkatnya harga komoditas tersebut dinilai menjadi penyebab terjadinya inflasi di Bengkulu.
\"Komoditas yang menyumbangkan inflasi di Bengkulu pada Januari 2020 lalu tidak begitu signifikan mendongkrak inflasi daerah,\" ujar Budi. Ia mengaku, meskipun komoditas penyumbang inflasi tidak begitu signifikan mendongkrak inflasi daerah, namun pihaknya berharap komoditas yang menjadi penyebab inflasi ini tetap harus menjadi perhatian serius pemerintah. Apalagi pemerintah sudah menargetkan besaran inflasi tahun ini berada di level 3,5% plus minus 1%.
\"Komoditas tersebut perlu menjadi perhatian lebih, jangan sampai pada bulan berikutnya memberikan andil inflasi lagi,\" tutupnya. Sementara itu, Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Lizar Alfansi PhD mengatakan, faktor penyebab inflasi Bengkulu karena ada tekanan dari harga cabai merah dan rokok. Hal ini disebabkan berkurangnya pasokan cabai akibat musim hujan dan naiknya harga rokok mulai Januari 2020 lalu.
\"Ada tekanan harga pada komoditas pangan seperti cabai serta naiknya harga rokok,\" terang Lizar. Selain itu, kenaikan harga cabai dan rokok harus menjadi target pemerintah. Pasalnya komoditas ini bisa menjadi penyumbang inflasi jika persediaan cabai berkurang dan harga rokok kembali dinaikkan. \"Kalau untuk cabai saya rasa pemerintah sudah punya program untuk itu, sementara rokok, kalau bisa jangan terus dinaikkan, karena yang miskin nanti akan tambah miskin,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: