13 Ribu HPR Divaksin

13 Ribu HPR Divaksin

CURUP, bengkuluekspress.com - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong melalui UPTD Puskeswan telah melakukan kegiatan vaksinasi Hewan Penular Rabies di Kabupaten Rejang Lebong. Dari kegiatan vaksinasi yang dilakukan selama tahun 2019 ini setidaknya sudah 13 ribu HPR di Kabupaten Rejang Lebong yang sudah divaksin.

Kepala UPTD Puskeswan Curup, drh Firi Asdianto mengungkapkan jumlah HPR yang divaksin di Kabupaten Rejang Lebong tahun 2019 ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2018 lalu sebanyak 16 ribu HPR yang mereka vaksin. Hal tersebut dikarenakan ketersediaan vaksin HPR yang terbatas.

\"Memang dibandingkan tahun 2018 lalu, jumlah HPR yang sudah kita vaksin tahun ini lebih sedikit, karena memang dosis vaksin yang kita terima lebih sedikit,\" sampai Firi.

Dijelaskan Firi, vaksin yang mereka gunakan untuk kegiatan vaksinasi HPR di Kabupaten Rejang Lebong tersebut baik pengadaan langsung Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong maupun kiriman dari Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Pemerintah Pusat.

Karena keterbatasan vaksin yang mereka miliki tahun 2019 ini, maka menurut Firi, kegiatan vaksinasi HPR yang mereka lakukan tahun 2019 ini tidak merata di 156 desa dan kelurahan di 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong. \"Karena vaksinnya sudah habis, jadi ada beberapa lokasi yang belum kita lakukan vaksinasi,\" aku Firi.

Disisi lain, Firi mengaku saat ini masih ada stok vaksin, hanya saja stoknya terbatas, sehingga cukup untuk pelayanan regular di Puskeswan, selain itu vaksin yang ada tersebut juga untuk cadangan apabila ada kejadian yang mendesak untuk dilakukan vaksinasi HPR.

Dengan masih adanya stok vaksin yang terbatas tersebut, maka menurut Firi untuk masyarakat Rejang Lebong yang ingin memvaksinasi HPR yang mereka miliki bisa mendatangi Puskeswan Curup yang ada di kawasan Pasar Hewan di Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah.

Masih menurut Firi, pengurangan pasokan vaksin yang mereka terima tahun ini, karena pada tahun 2019 ini pemerintah melakukan sejumlah penghematan karena banyak anggaran pemerintah digunakan untuk Pemilu 2019 lalu. Bahkan menurut Firi kemungkinan besar tahun 2020 mendatang kembali akan ada pengurangan atau minimal sama dengan yang mereka terima tahun ini karena ada Pilkada sehingga kemungkinan besar anggaran pemerintah akan banyak digunakan untuk Pilkada. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: