51 Tahun Provinsi Bengkulu

51 Tahun Provinsi Bengkulu

Terus Mengalami Kemajuan

BENGKULU, Bengkulu Ekspress -Hari ini tepat Provinsi Bengkulu berusia 51 tahun. Di bawah kepemimpinan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Provinsi Bengkulu terus mengalami kemajuan. Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, perekonomian Provinsi Bengkulu Triwulan III tahun 2019 tumbuh sebesar 4,95 persen. Diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 18,24 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 11,65 triliun.

\"Ekonomi Provinsi Bengkulu Triwulan III-2019 (y-o-y) tumbuh sebesar 4,95 persen,\" terang Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani pada rilis resminya.

Meski tumbuh sebesar 4,95 persen, namun dibandingkan Triwulan III tahun 2018 sedikit melambat dengan capaian 4,99 persen tahun lalu. Dyah mengatakan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,73 persen dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,81 persen. \"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai pada pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 8,41 persen,\" bebernya.

Sementara itu, Dyah mengatakan, kemajuan Bengkulu juga dilihat dari penduduk bekerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2019 mengalami peningkatan, mencapai 981.095 orang. Jumlah itu bertambah sebanyak 17.632 orang atau naik sebesar 1,83 persen dibandingkan keadaan Agustus 2018. Jika dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2019 mencapai 3,39 persen, mengalami penurunan dibandingkan TPT Agustus 2018 sebesar 3,51 persen atau turun sebesar 0,12 persen poin.

\"Kalau untuk angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2019 sebanyak 1.015.534 orang, bertambah sebanyak 17.010 orang atau naik sebesar 1,70 persen dibandingkan Agustus 2018,\" paparnya.

Selama periode Agustus 2018 sampai Agustus 2019, peningkatan penduduk bekerja tertinggi terjadi pada Lapangan Pekerjaan Jasa Sosial, Kesehatan dan jasa Lainnya yang meningkat 34,45 persen atau bertambah sebanyak 17.521 orang. Sedangkan penurunan penduduk bekerja tertinggi terdapat di sektor Pertanian yang turun sebesar 9,52 persen atau berkurang sebanyak 45.208 orang. \"Pada Agustus 2019 penduduk bekerja yang berpendidikan tamat SD kebawah masih mendominasi penyerapan lapangan kerja sebanyak 367.493 orang atau sebesar 37,46 persen. TPT Kabupaten/Kota tertinggi keadaan Agustus 2019 di Provinsi Bengkulu adalah Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar 4,63 persen,\" beber Dyah.

Namun demikian, untuk total ekspor Provinsi Bengkulu September 2019 mencapai US$ 10,12 juta. Nilai ekspor ini mengalami penurunan sebesar 46,41 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2019 yang tercatat sebesar US$ 18,89 juta dan mengalami penurunan sebesar 35,04 persen apabila dibandingkan dengan bulan September 2018 yang tercatat US$ 15,58 juta. Berbeda pada nilai impor Provinsi Bengkulu bulan September 2019 justru mengalami kenaikan 42,91 persen dengan nilai sebesar US$ 0,83 juta.

\"Jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2019 yang sebesar US$ 0,58 juta namun mengalami penurunan sebesar 59,28 persen, apabila dibandingkan dengan bulan September 2018 yang tercatat US$ 2,04 juta,\" ungkapnya.

Laju pertumbuhan ekonomi Bengkulu itu bisa terus mengalami kenaikan, jika semua ikut berperan, khususnya kinerja pemerintah. Termasuk mendatangan para investor juga menjadi pengaruh besar kemajuan Bengkulu. Pendampingan program hilir dan hulu juga bisa berimbang. Sehingga tidak ada ketimpangan kemajuan Bengkulu dari semua sektor. \"Peran kita bersama, untuk membuat Bengkulu maju,\" tegas Dyah.

Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah mengatakan, peningkatan kinerja pemerintah terus dilakukan. Hal itu dilakukan tidak lain, untuk mempercepat kemajuan Bengkulu. \"Perbaikan kinerja pemerintah, selama ini menjadi titik fokus yang dilakukan. Ketika kinerjanya baik, maka akan berdampak luas untuk daerah,\" terang Rohidin.

Tidak hanya itu, di pemerintahaanya, Rohidin juga fokus untuk meningkatkan status kelembagaan. Seperti peningkatan status Polda Bengkulu dari tipe B menjadi tipe A, dapat memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, dalam memajukan Bengkulu.\"Sinergi akan terus kami perkuat, demi kemajuan daerah yang kita cintai ini,\" ungkapnya.

Selain itu, penguatan dan revitalisasi kelembagaan lain yang tengah diperjuangkan Gubernur. Seperti meningkatkan status lembaga pendidikan.\"Upaya meningkatkan status lembaga pendidikan, hingga saat ini terus dilakukan. Salah satunya, pengembangan status IAIN menjadi UIN, STIA menjadi Universitas, dan pengembangan Fakultas Kedokteran UNIB, serta penguatan kampus-kampus lain di Provinsi Bengkulu,\" tambah Rohidin.

Bagi Rohidin, revitalisasi dan penguatan kelembagaan, dapat mempercepat pembangunan di berbagai sektor. Untuk itu, dirinya terus berjuang dengan sekuat tenaga, agar penguatan kelembagaan di daerah yang dipimpinnya dapat terwujud dengan maksimal.Termasuk capaian yang sudah dilakukan tahun ini dengan berhasilnya memindahkan pengelolahaan Bandara Fatmawati Soekarno dari Kemenhub ke PT Angkasa Pura II (persero). Dengan beralihnya status ini, maka mimpi masyarakat Bengkulu untuk memiliki bandara bertaraf internasional segera tersujud. \"Fokus kita juga, mendorong agar investasi itu tumbuh dan berkembang dengan baik di Provinsi Bengkulu,\" tutup Rohidin. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: