Pemkot Siapkan Bazar di 8 Kelurahan
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Tingginya harga cabai di Kota Bengkulu menjadi perhatian Pemerintah Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di ruang rapat Hidayah Kantor Walikota Bengkulu, kemarin (12/11), Pemkot, bersama Bulog, Disperindag, Bank Indonesia, dan Baznas menyorot tingginya harga cabai yang mencapai Rp 70 ribu/Kg. Asisten II Setda Kota Bengkulu, Dra Zuliaty yang memimpin rapat tersebut mengatakan bahwa pihaknya sepakat untuk menggelar kegiatan pasar keliling atau bazar sembako murah sebagai langkah antisipasi menekan inflasi, dan telah disepakati bazar akan dimulai pada tanggal 19-28 November 2019 mendatang.
\"Dampak inflasi terhadap cabai merah saat ini mengalami naik turun rata-rata Rp 70 ribu, maka kami mengambil langkah sesuai rapat koordinasi hari ini akan melakukan bazar,\" kata Zuliaty.
Bazar ini nantinya akan dikomandoi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Bulog dan stakeholder terkait yang akan digelar di 8 kelurahan, yakni Kelurahan Pematang Gubernur, Kelurahan Sawah Lebar, Tanjung Jaya, Kelurahan Kebun Ros, Kelurahan Betungan, Kelurahan Sumber Jaya, Kelurahan Anggut Atas, dan Kelurahan Cempaka Permai. \"Pasar keliling atau bazar sembako ini digelar di delapan kelurahan untuk menjual sembako murah dan dikhususkan untuk masyarakat kurang mampu,\" jelasnya.
Lonjakan harga cabai ini juga dibenarkan Analisis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Supriadi. Ia menjelaskan bahwa ancaman inflasi ini juga disebabkan memasuki akhir tahun dan perayaan Natal, dan terlihat dari siklus tekanan inflasi berasal dari bahan makanan, khususnya bumbu-bumbuan, dan yang paling menonjol adalah cabai merah sebagai penyumbang inflasi utama beberapa bulan terakhir ini. \"Kenaikan harga cabai cukup tinggi, sehingga menjadi penyumbang utama inflasi di Bengkulu,\" ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Bengkulu, Dewi Dharma MSi mengatakan dalam rangka persiapan menggelar bazar tersebut, pihaknya melakukan pemantauan harga terlebih dahulu, terutama bumbu-bumbuan serta harga sembako lainnya yang diperkirakan akan terjadi kelonjakan. Kemudian, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan distributor atau pihak swasta untuk melakukan bazar sembako murah jelang akhir tahun. \"Saat ini kita tinjau dulu harga-harga di pasar, kemudian kita berkoordinasi dengan pihak distributor untuk laporan suplai, agar tidak terjadi kekurangna stok pangan,\" imbuh Dewi.
Dewi mengatakan, sering kali harga sembako naik disebabkan karena banyaknya pedagang yang menyimpan barang dagangannya atau menimbun sehingga stock berkurang dan harga mulai dinaikkan. \"Oleh sebeb itulah, kita dalam waktu dekat ini selain menggelar OP, kita juga akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Dispridag Provinsi, Bulog dan Tim Satgas Pangan agar saat Natal dan tahun baru tidak terjadi lonjakan harga yang membuat masyarakat kecil sengsara,\" jelasnya.
Selain bahan sembako, ia juga meminta kepada para agen dan distributor gas elpiji 3 Kg untuk tidak melakukan penimbunan juga, karena situasi Natal dan tahun baru biasanya dimanfaatkan oleh spekulan untuk melakukan hal-hal yang tidak terpuji. \"Kita juga barharap dan akan memastikan selama natal dan tahun baru ini nantinya, tidak ada kelangkaan gas elpiji 3 Kg, jika terjadi kita akan minta kepada Pertamina untuk melakukan penambahan dan kita juga akan melakukan OP secara internal,\" tutupnya. (529/805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: