Sektor Jasa Banyak Serap Tenaga Kerja

Sektor Jasa Banyak Serap Tenaga Kerja

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Sektor jasa sosial dan kesehatan tampaknya masih menjadi tulang punggung ketenagakerjaan di Provinsi Benglulu. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, sektor ini paling banyak menyerap tenaga kerja ketika sektor-sektor lain mulai kehilangan banyak tenaga kerja.

Bahkan dalam kurun waktu setahun, yakni sejak Agustus 2018 hingga Agustus 2019, penduduk yang bekerja di sektor jasa sosial, kesehatan, dan jasa lainnya mengalami pertambahan tenaga kerja sebanyak 17.521 orang atau tumbuh 34,45 persen.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengatakan, sektor jasa sosial, kesehatan, dan jasa lainnya tumbuh sebesar 34.45 persen. Pertumbuhan tersebut disebabkan meningkatnya pertumbuhan sektor jasa di Bengkulu. Bahkan pada triwulan III/2019 pertumbuhan sektor jasa mengalami pertumbuhan sebesar 8,81 yoy (year on year).

\"Sektor jasa mengalami pertumbuhan tinggi selama beberapa tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhan sektor jasa selama delapan tahun terakhir mencapai 8 persen per tahun, hal inilah yang membuat penyerapan tenaga kerjanya begitu tinggi,\" kata Dyah, kemarin (7/10).

Ia mengaku, besarnya kontribusi sektor jasa saat ini tidak lain adalah wujud dari transformasi ekonomi Indonesia selama beberapa dekade terakhir. Perekonomian nasional yang awalnya ditopang oleh sektor primer (pertanian dan pertambangan) beralih ke sektor sekunder (industri manufaktur), lalu mulai beralih ke sektor tersier (jasa). \"Terdapat dua transmisi bagaimana sektor jasa dapat mendorong transformasi perekonomian. Pertama, peran intermediari sektor jasa berdampak langsung pada perkembangan ekonomi secara umum.

Kedua, transformasi menuju sektor jasa dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian menuju sektor jasa secara langsung dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja sebuah negara,\" tutur Dyah.

Sementara itu, Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM menambahkan, transformasi menuju sektor jasa juga didorong oleh rasio upah terhadap produktivitasnya. Bahkan saat ini, rasio upah sektor jasa telah mencapai angka 40 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan sektor manufaktur yang di bawah 20 persen dan sektor pertanian yang sebesar 30 persen.

Selain itu, besarnya keterkaitan sektor jasa dengan berbagai sektor lainnya membuat peran sektor jasa terhadap pertumbuhan ekonomi daerah menjadi sangat besar. Oleh karena itu, Pemerintah perlu menggalakkan sektor jasa di Bengkulu diantaranya memperbaiki sistem sekolah vokasi dan sertifikasi tenaga kerja sektor jasa. \"Sumber daya manusia adalah dasar dari sektor jasa, sehingga kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan. Perbaikan mutu sekolah vokasi, penambahan kapasitas pelatihan, dan proses sertifikasi tenaga kerja,\" ujar Kamaludin.

Pemerintah juga harus mendorong investasi baru dalam sektor jasa. Berdasarkan analisis yang dilakukan, sebagian besar sektor jasa mengalami kelebihan permintaan. Semakin tingginya tingkat pendapatan masyarakat, tumbuhnya masyarakat kelas menengah urban, membuat permintaan akan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi menjadi semakin besar. \"Tidak semua permintaan jasa tersebut dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Untuk itu, perlu didorongnya penanaman modal asing baru di sektor jasa guna memenuhi kebutuhan tersebut,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: