Lebong Ditutupi Kabut Asap
Lebong, Bengkulu Ekspress – Dalam 3 hari terakhir, seluruh wilayah di Kabupaten Lebong kembali diselimuti oleh kabut asap kiriman dari provinsi tetangga. Akibatnya, dapat mengakibatkan Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terutama bagi anak-anak.Pantauan di lapangan, akibat kabut asap yang menutupi Kabupaten Lebong jarak pandang hanya bisa terlihat beberapa puluh meter. Bahkan perbukitan yang mengelilingi Kabupaten Lebong juga tidak terlihat
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lebong, Rachman SKM MSi mengatakan, bahwa memang dari pantauan pihaknya kabut asap kembali menutupi wilayah Kabupaten Lebong dan itu sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan masyarakat terserang ISPA.
“Karena ketika bernafas, asap juga terhirup sehingga dapat mengakibatkan infeksi pada pernapasan,” jelsanya, kemarin (16/10).
Memang untuk kasus ISPA di Kabupaten Lebong beberapa bulan terakhir mengalami penurunan. Dimana dari bulan sebelumnya Balita yang terkena ISPA sebanyak 64 kasus dan menurun menjadi 25 kasus. Sementara untuk anak diatas 5 tahun sebelumnya mencapai 151 kasus namun menurun menjadi 37 kasus.“Itu data yang kita terima dari masing-masing Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kabupaten Lebong dan semuanya rawat jalan,” sampainya.
Walaupun kasus ISPA di Kabupaten Lebong menurun atau bisa dikatakan stabil pada bulan-bulan sebelumya, bukan berarti akan terus menurun. Hal ini dilihat kabut asap yang terjadi saat ini lebih parah dari hari-hari sebelumnya. “Untuk itulah kita meminta agar masyarakat bisa selalu menjaga kesehatan agar tidak terserang ISPA,” imbaunya.
Selain itu, diharapkan kepada masyarakat untuk banyak-banyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan, perbanyak minum air putih dan kurangi beraktifitas di luar ruangan dan jika perlu ketika keluar ruangan untuk memakai masker.“Karena hal tersbeut bisa mengantisipasi ISPA menyerang,” ucapnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Lebong, H Mustarani Abidin SH MSi meminta, kepada Dinkes Lebong jika kabut asap terus berlanjut, agar bisa melihat kepekatan asap sendiri.“Karena yang mengetahui ambang batas adalah pihak Dinkes dan selain itu kita minta agar bisa disediakan masker untuk masyarakat,” singkat Sekda.(614)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: