Stok Rokok Diprediksi Berkurang

Stok Rokok Diprediksi Berkurang

CURUP, Bengkulu Ekspress - Rencana pemerintah yang akan menaikkan tarif bea cukai rokok sebesar 23 persen pada awal tahun 2020 mendatang, diprediksi akan berdampak pada berkurangnya atau pembatasan stok rokok.

\"Terkait dengan rencana kenaikan bea cukai rokok pada awal tahun 2020 nanti, maka kita prediksi stok rokok akan mulai dikurangi,\" sampai Owner CV Putra Mas, Putra Mas Wigoro SE MH salah satu distributor rokok dan sembako di Kabupaten Rejang Lebong saat dikonfirmasi Selasa (24/4) kemarin.

Menurut Putra, meskipun saat ini belum ada pengurangan stok atau pasokan rokok, namun menurutnya pengurangan stok rokok tersebut akan terjadi satu atau dua bulan kedepan atau menjelang penerapan bea cukai baru rokok.

Dijelaskan Putra, ia memprediksi akan adanya pengurangan pasokan rokok ke distributor, hal tersebut untuk mengantisipasi adanya penimbunan rokok menjelang kenaikan harga rokok. Karena menurut Putra hal tersebut bisa saja dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mendapat keuntungan yang lebih.

\"Menjelang kenaikan harga rokok, maka membuka peluang para oknum menimbun rokok, sehingga saat mengambil mereka menggunakan modal lama namun mereka jual saat harga sudah naik, untuk mengantisipasi itu biasanya akan ada pengurangan stok,\" sampai Putra yang merupakan anggota DPRD Rejang Lebong dari Partai Perindo tersebut.

Terkait dengan rencana kenaikan bea cukai rokok yang tentunya berdampak pada kenaikan harga rokok itu sendiri, menurut Putra pastinya akan berdampak pada masyarakat Indonesia terutama Rejang Lebong, karena menurut Putra saat ini sebagian besar masyarakat adalah perokok. \"Salah satu dampaknya adalah dampak ekonomi karena harga semakin mahal sedangkan masyarakat butuh, bahkan bisa menjurus pada aksi kriminal untuk mendapatkan uang untuk membeli rokok,\" paparnya.

Dampak lainnya, menurut Putra juga berdampak pada munculnya rokok-rokok ilegal tanpa cukai, karena menurut Putra rokok-rokok tanpa cukai tersebut harganya tentu saja lebih murah dari harga rokok yang memiliki cukai. Sehingga menurutnya nantinya yang akan menjadi alternatif masyarakat khususnya para perokok. \"Beredarnya rokok tanpa cukai juga diharapkan bisa menjadi perhatian pemerintah, karena bisa dipastikan nanti akan bermunculan rokok-rokok tanpa cukai yang tentu saja harganya jauh lebih murah,\" demikian Putra.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: