Murid Eks SDN 62 Dapat Sekolah Baru
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Setelah proses legalitas dibiarkan \"menggantung\", akhirnya eks siswa/siswi SDN 62 Kota Bengkulu yang pindah massal diterima di sekolah yang dituju, ditandai dengan keluarnya legalitas penerimaan siswa/siswi di sekolahnya yang baru. Dari 120 siswa yang mengajukan pindah massal, berkurang menjadi 74 orang, mereka diterima di enam sekolah yaitu SDN 19, SDN 49, SDN 50, SDN 59, SDN 51 dan SDIT Almanar.
Koordinator wali murid, Ujang Saidina mengucapkan rasa syukur karena anak-anak yang telah mengajukan pindah secara massal telah difasilitas dan diterima di sekolah yang dituju. \" Sesuai instruksi Dinas Dikbud, anak-anak yang pindah bisa langsung datang ke sekolah baru. Tadi pagi (kemarin-red) alhamdulillah anak-anak sebagian sudah belajar di sekolah yang baru, ada juga yang belum belajar karena terkendala sarana dan prasarana, \" ungkapnya.
Keluhan disampaikan wali murid yang pindah di SDN 19 dan SDN 49, sekolah ini kekurangan meja dan kursi. Imbasnya siswa yang masuk di SDN 19 belum bisa belajar. Berbeda di SDN 49, walau kursi dan meja belum tersedia, anak-anak tetap belajar karena kasihan mereka sudah satu bulan tidak belajar bersama dewan guru. \"Anak-anak terpaksa dua bangku diduduki tiga anak begitu juga dengan meja, \" bebernya.
Ujang berharap kekurangan meja dan kursi dapat diatasi dengan cepat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu bisa meminjam sementara moubeler yang ada di SDN 62 kota Bengkulu yang lama. \" Kita berharap besok semua anak dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan kondusif, \" jelasnya. Disisi lain, Kepala SDN 19 Kota Bengkulu, Masyhuri Effendi saat konfirmasi tak menampik kekurangan moubeler di sekolahnya.
\"Daya tampung SDN 19 kota Bengkulu sudah penuh, tapi sesuai intruksi Dikbud harus menampung eks siswa/siswi SDN 62 yang ingin pindah ke sekolah ini, \" terangnya.
Masih dikatakan Masyhuri, dengan bertambahnya siswa/siswi dari SDN 62 Kota Bengkulu, maka daya tampung di sekolahnya membludak. \" Satu ruang sudah melebihi daya tampung, yang semula satu ruang kelas diisi 28 anak, saat ini sudah tercatat 40 an anak, \" katanya. Ia khawatir proses pembelajaran tidak efektif, terlebih ruang kelas ukuran kecil. Penambahan moubeler meja dan kursi pun dirasa mendesak untuk bisa menampung sebanyak 12 siswa.
\" Kita terkendala meja dan kursi yang kurang, jadi mereka kita pulangkan terlebih dahulu, dan besok meja dan kursi sudah lengkap barulah mereka belajar, \" katanya.
Ia juga mengusulkan ke Dinas Dikbud kota Bengkulu, agar menambah ruang kelas baru, hal ini demi kenyamanan siswa, mengantisipasi kekurangan moubeler pihak sekolah akan memberlakukan sistem pembelajaran pagi dan siang.
Disisi lain, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Nopri Waludin Aksa saat dikonfirmasi megakui adanya kendala dalam proses pemindahan eks siswa siswi SDN 62 ke sekolah tujuan. \"Proses pemindahan memang ada kendala ketersediaan sarana dan prasarana, kita sudah meminjam meja dan kursi sesuai kebutuhan di SDN 62 yang lama, ada tiga sekolah yang mengajukan peminjaman aset antar sekolah tersebut, \" katanya.
Dengan telah pindahnya eks siswa/siswi SDN 62, maka identitas siswa sudah ditarik dari sekolah asal, selanjutnya proses mutasi siswa tengah dilakukan pengimputan kedalam data pokok dapodik di sekolah. \" Khusus kelas 6 akan segera dimasukkan dalam daftar peserta ujian nasional, karena sebentar lagi akan mengikuti ujian, \" katanya.
Menyikapi proses pembelajaran pagi dan siang, diterangkan Nopri sebagai alternatif terakhir bagi sekolah untuk tetap menerima siswa/siswi eks SDN 62 dan proses kegiatan belajar mengajar disana tetap berlangsung dengan baik. Disigung anggaran Bantuan Operasional Sekolah, siswa/siswi Eks SDN 62 Kota Bengkulu, secara otomatis akan berkurang, dan kucuran anggaran tersebut akan masuk pada sekolah yang dituju sesuai dengan penambahan data didalam dapodik sekolah, tukasnya. (251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: