Ratusan Murid SDN 62 Pindah Massal
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Ratusan siswa SDN 62 Kota Bengkulu, mengajukan pindah sekolah secara massal. Ada sekitar 120 orang siswa dari 220 orang siswa SDN 62 mengajukan pindah sekolah. Disebabkan, ketidaknyamanan dalam menjalani proses belajar mengajar di sekolah menumpang di SDN 51, akibat polemik lahan sengketa SDN 62 yang tak kunjung tuntas.
\"Saya sudah titipkan anak saya ke SDN 49, sedangkan surat menyurat masih dalam proses pengurusan, \" ungkap salah seorang walimurid yang mengajukan anaknya pindah sekolah dari SDN 62 kepada BE, Kamis (12/9).
Kepindahan itu dilakukan rama-ramai, kata wali murid, selain karena tempat belajar di SDN 51 terasa tidak nyaman bagi anak. Juga mempertimbangkan faktor jarak antara SDN 49 dengan rumah mereka lebih dekat dibanding sekolah yang direkomendasikan pemerintah di SDN 51 Kota Bengkulu. Ia sendiri menolak fasilitas yang ditawarkan pemerintah menggunakan fasilitas jemputan yang disediakan pemerintah berupa bus sekolah.\"Kalau di SDN 51 itu belajar sore. Jadi anak kurang kosentrasi,\" bebernya.
Berbeda dengan siti, walimurid kelas VI ini memilih tetap bergabung di SDN 51 ketimbang memindahkan sekolah anaknya. Dengan alasan anggaran yang harus dikeluarkan, juga psikologis anaknya harus beradaptasi dengan guru dan teman baru. \"Biarlah anak saya di sini, lagian sebentar lagi ujian nasional. Kalau harus pindah khawatirnya harus kenal teman dan guru baru. Kalau di SDN 51 ini kan masih diajar guru lamanya, \" jelasnya.
Disisi lain, Koordinator Wali Murid SDN 62 Sayuti menuturkan, perpindahan siswa/siswi SDN 62 yang sebelumnya belajar lesehan di auning pedagang saat ini tercatat sebanyak 120 orang. Diperkirakan jumlah ini akan semakin bertambah. Karena tidak ada kepastian kapan sekolah SDN 62 yang baru akan dibangun.\"Sejauh ini sudah 120 murid yang mengajukan pindah, ini akan terus bertambah, karena mereka enggan belajar siang hari dan ketidaknyamanan belajar di sekolah menumpang,\" imbuhnya.
Dikatakan Sayuti, pengambilan formulir pindah sekolah dilakukan secara kolektif. Sempat terjadi miskomunikasi antara wali murid dan sekolah. Pasalnya, sekolah sempat enggan mengeluarkan surat pindah sebelum adanya surat sekolah yang menerima. Karena, pindah massal ini merupakan alternatif terakhir walimurid untuk pendidikan anak-anaknya dan telah melalui kesepakatan pertemuan dengan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, akhirnya sekolah mengeluarkan 120 surat pindah yang diminta wali murid tersebut.
\"Surat pindah ini kita usulkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, dengan didampingi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, \" imbuhnya.
Dari 120 murid yang mengusulkan pindah, rinciannya 17 orang kelas 6, 26orang kelas 5, 20 orang kelas 4, 16 orang kelas 3, 23 orang kelas 2 dan 19 orang kelas 1, mereka ini akan diusulkan ke SDN 49,SDN 50 dan SDN 19 ada juga yang mengajukan sekolah di SDN 51 dan SDN 59 kota Bengkulu.\"Jika tidak tertampung, walimurid siap ditempatkan ke sekolah lain asalkan diKkota Bengkulu dan jarak dekat rumah,\" katanya.
Disisi lain, Kepala SDN 62 Kota Bengkulu, Tutik Sunarsih S.Pd,enggan berkomentar terkait anak didiknya yang mengajukan pikan dan indah secara massal dan kolektif itu.Sementara Kasi Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu Indah menegaskan, usulan pindah massal
murid SDN 62 Kota Bengkulu, hingga pagi kemarin belum ia diterima. Walau dilakukan secara massal, para siswaitu tidak serta merta bisa diterima pada satu sekolah.\"Sekolah yang dituju harus dilihat daya tampungnya. Kalau sudah penuh maka siswa pindahan tidak bisa memaksakan, karena bisa
berdampak pada Nomor Induk Siswa nasional, tidak terdaftar di pusat. Meski begitu, proses pemindahantetap dilayani dan diarahkan pada sekolah yang belum memenuhi daya tampung,\'\' tandasnya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: