Penduduk Bengkulu Bertambah 2.039 Jiwa

Penduduk Bengkulu Bertambah 2.039 Jiwa

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Jumlah penduduk Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan sebanyak 2.039 jiwa pada tahun 2019.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Bengkulu mencatat hingga Juni 2019 jumlah penduduk Bengkulu mencapai 2.001.578 jiwa. Sedangkan Desember 2018 lalu masih berjumlah 1.999.539 jiwa.\"Rata-rata peningkatan penduduk itu ada di kabupaten/kota,\" kata Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Bengkulu, M Ikhwan SH MH kepada BE, kemarin (28/8).

Untuk di kabupaten/kota, jumlah peningkatannya rata-rata mencapai seribu penduduk. Terbanyak mengalami peningkatan di Kota Bengkulu sebesar 18,46 persen. Kemudian disusul Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 14,28 persen dan terbayak ketiga ada di Kabupaten Rejang Lebong 13,96 persen.

\"Paling sedikit peningkatan jumlah penduduknya Kabupaten Lebong, sekitar 5,35 persen,\" bebernya.

Ditambahkan, peningkatan jumlah penduduk ini bersumber dari angka kelahiran bayi pada periode Januari hingga Juni 2019. Artinya peningkatan jumlah penduduk itu tidak dilihat dari penduduk migrasi dari provinsi lain. \"Itu murni penduduk yang sudah menetap di Bengkulu,\" imbuh Ikhwan.  

Sementara itu, dilihat dari jenis kelamin, jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan. Meskipun selisih antara keduanya tidak terpaut jauh. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.026.199 jiwa. Sedangkan perempuan 975.379 jiwa. \"Memang peningkatan jumlah penduduk pada semester pertama 2019 ini tidak terlalu signifikan jika dibandingkan data pada semester sebelumnya,\" tuturnya.

Khusus di Kabupaten Lebong, kata Ikhwan, terjadi penurunan jumlah penduduk sebanyak 5.781 jiwa dari 112.900 jiwa menjadi 107.119 jiwa. Penurunan jumlah penduduk di Kabupaten Lebong ini akibat penghapusan data penduduk ganda, data kematian yang tidak tercatat dan data kelahiran yang tidak dilaporkan.

\"Hanya di Kabupaten Lebong terjadi pengurangan jumlah penduduk sekitar 5.781 jiwa,\" terangnya.

Dukcapil menurut Ikhwan, telah melakukan pemutakhiran data secara berjenjang, mulai dari tingkat desa hingga ke tingkat kabupaten dan kota. Hasil pemutakhiran data itu, banyak data kependudukan yang bersifat anomali di Kabupaten Lebong dihapus dari server pencatatan kependudukan di Kementerian Dalam Negeri. \"Ada data ganda yang dilakukan pemuktahiran,\" tutupnya. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: