Petani Karet Kian Terpukul

Petani Karet Kian Terpukul

KINAL, Bengkulu Ekspress - Musim kemarau berkepanjangan membuat petani karet di Kabupaten Kaur khususnya d Kecamatan Kinal kian terpukul. Sebab dampak dari kemarau panjang ini, hasil produksi petani karet menurun drastis. Otomasi kondisi ini juga menyebabkan pendapatan petani juga menurun drastis. Tak hanya hasil produksi getah yang menurun, kondisi yang membuat para petani semakin sulit lantaran harga yang tak kunjung naik.

\"Biasanya produksi karet bisa lebih dari 1 ton per bulannya. Tapi karena sekarang ini turun, paling mentok hanya setengah ton saja per bulan, bahkan dibawah itu,” ujar Agus (45), petani karet di sekitar Kecamatan Kinal kemarin (20/8).

Menurut dia, sejak musim kemarau beberapa bula terakhir ini. Kondisi tetesan getah karet tidak seperti hari-hari biasanya. Menetes mengeluarkan getah dalam waktu relatip lama. Akan tetapi dengan kondisi cuaca panas saat ini, kondisi aliran getah usai disadap dengan cepat mengering. Akibatnya, produksi getah karet para petani turun drastis.

\"Dampak kemarau ini pohon karet cepat mengering. Hasilnya pun berkurang drastis. Belum lagi harga karet sekarang ini jauh dari harapan,” keluhnya.

Kepala Desa (Kades) Gunung Terang Kecamatan Kinal Taupik Efendi, ia mengakui jika beberapa pekan ini banyak petani karet di Kecamatan Kinal terpuruk. Sebab harga karet, saat ini karet hasil sadapan para petani karet didaerahnya hanya dihargai kisaran Rp 6 ribu per kilogramnya untuk masa jual bulanan. Sedangkan untuk harga mingguan hanya kisaran Rp 6.500, per kilogram.“Karet murah ini petani tidak berdaya, harga kebutuhan pokok terus naik, sedangkan pendapatan turun drastis, jauh dari kata cukup. Kita berharap ada terobosan dari pemerintah untuk menyikapi hal ini,” tutup Kades. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: