Kemarau, Petani Gagal Tanam
PONDOK KELAPA, Bengkulu Ekspress - Musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan lalu membuat para petani sawah di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) tak bisa bercocok tanam. Sebagian besar hamparan sawah petani mengalami kekeringan dan tak bisa dimanfaatkan. Selain hamparan sawah tadah hujan, sejumlah hamparan sawah irigasipun terkena dampak akibat pasokan air yang mulai mengecil.
\"Saat ini, petani bersedih karena tak bisa bercocok tanam. Sebagian dari warga memang bergantung pada hasil panen padi,\" ungkap Kepala Desa (Kades) Sri Kuncoro, Kecamatan Pondok Kelapa, Romadhan, kemarin (13/8).
Secara keseluruhan, kata Romadhan, ada sekitar 250 hektare (Ha) hamparan sawah yang terdapat di wilayah Desa Sri Kuncoro. Sebagian besar bergantung pada curah air hujan agar bisa dimanfaatkan dan ditanami padi. \"Beberapa dari petani bahkan sudah ada yang menyemai benih dan membajak sawah beberapa bulan lalu. Akibat kemarau, benih pun mati dan penggarapan lahan pun tak bisa dilanjutkan,\" tambahnya.
Lebih lanjut, Ramadhan menyampaikan, sawah di Desa Sri Kuncoro berpotensi besar untuk dijadikan lahan irigasi. Hanya saja, perlu ada pembangunan bendungan atau waduk yang berada pada hulu air sungai hitam tepat di Desa Tanjung Terdana. Sebab itulah, Romadhan berharap agar Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Benteng bisa lebih pro aktif mendorong agar pembangunan bendungan dapat terealisasi secepatnya. \"Jika aliran irigasi, setidaknya ada beberapa lahan yang tetap bisa termanfaatkan. Tak semua menjadi terbengkalai saat musim kemarau seperti saat ini,\" tandasnya.
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Distan Kabupaten Benteng, Zulian Effendi SP mengungkapkan, pembangunan bendungan di Desa Tanjung Terdana merupakan kewenangan Distan Provinsi Bengkulu. \"Sudah disampaikan dan di cek langsung oleh tim dari Pemerintah Provinsi. Semoga bisa menjadi skala prioritas,\" jelasnya. Disisi lain, Zulian juga mengungkapkan bahwa musim kemarau memang membuat para petani menjerit.
\"Secara keseluruhan, ada sebanyak 3.691 Ha lahan persawahan di Kabupaten Benteng. 2.300 Ha diantaranya merupakan lahan irigasi,\" terangnya.
Pun begitu, Zulian belum bisa menyampaikan secara gamblang jumlah lahan yang kekeringan lantaran masih menunggu laporan dari panyuluh pertanian kecamatan (PPK). \"Dalam waktu dekat kami akan turun dan melakukan pendataan serta mencari solusi,\" demikian Zulian.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: