MoU Kaji Alat Tangkap

MoU Kaji Alat Tangkap

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bengkulu, bakal mengalihkan alat tangkap ikan trawl ke alat tangkap ramah lingkungan. Untuk melakukan upaya itu, kemarin (5/8), DKP telah melakukan pendatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (UNIB). Kerja sama untuk mengkaji alat tangkap seperti apa yang mampu menggantikan trawl.

\"Kita akan analisa dengan UNIB apakah alat tangkap trawl ini yang dimaksud melanggar aturan, kemudian kalau memang iya maka harus distop,\" kata Kepala DKP kota, Syafriandi ST MSi usai menandatangani MoU.

Dijelaskan Andi sapaan akrab Syariandi, melalui MoU ini nanti maka akan menjadi landasan atau kajian hukum yang kuat dalam pengalihan alat tangkap tersebut. Sehingga untuk menjemput bantuan alat tangkap ke pusat juga lebih dipermudah. \"Sehingga nanti ketika berbicara ke Kementerian maka analisa dan kajian ilmiah sudah sesuai, agar tidak ada lagi alasan dari pemerintah pusat untuk menolak proposal kita dalam usulan bantuan,\" jelasnya.

Sebelumnya, DKP dan anggota DPRD Kota Bengkulu sudah melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) hal ini juga sebagai tindaklanjut dari hasil pertemuan dengan nelayan trawl dan nelayan tradisional Bengkulu. Dalam pertemuan tersebut juga berkonsultasi tentang bantuan alat tangkap yang bisa disalurkan untuk menggantikan trawl tersebut.

Ketua Prodi Jurusan Kelautan Fakultas Pertanian UNIB Ir Zamdial MSi, menyambut baik kerjasama yang dilakukan DKP kota tersebut hal ini sebagai bukti adanya keberpihakan dan perhatian besar untuk masyarakat wilayah pesisir. Pada tahap awal nanti akan dilakukan survey terlebih dahulu kemudian melakukan analisis dari jumlah alat tangkap yang saat ini digunakan nelayan Bengkulu dan dikategorikan sesuai dengan kondisi laut.

\"Dari analisa itu kita urutkan jenis alat tangkap itu baik dari sisi perekonomiannya. Kemudian, tingkat ramah lingkungan layak apa tidak, nanti sesuai tingkatannya menjadi bahan yang bisa dipakai pemerintah untuk mengambil kebijakan,\" jelas Ir Zamdial.

Tak hanya itu, pihaknya juga berharap dengan kerjasama ini juga bisa dilanjutkan dengan pengentasan kemiskinan di wilayah pesisir yang saat ini masih tergolong kumuh dan dipadati dengan masyarakat kurang mampu. \" Nanti bisa kita sentuh juga bantuan untuk yang lain, yang jelas dengan kerjasama ini sasaran kita untuk mensejahterakan masyarakat diwilayah pesisir. Jadi secara bertahap kita gelar program yang memihak ke masyarakat,\" tutur Zamdial. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: