Pemprov Bantu Rp 1,4 Miliar

Pemprov Bantu Rp 1,4 Miliar

Selesaikan KonflikĀ  SD 62 Kota Bengkulu

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu berencana membantu Rp 1,4 miliar kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu untuk menselesaikan konflik SD 62 Kota Bengkulu dengan ahli waris. Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah mengatakan, bantuan ini nantinya akan terlebih dahulu dianggarakan di APBD Perubahaan tahun 2019 ini. Ketika disetujui oleh DPRD Provinsi Bengkulu, maka anggaran tersebut bisa dihibahkan kepada Pemkot Bengkulu.

\"Kita bantu sisanya, nanti selebihnya pemkot yang menyelesaikannya,\" terang Rohidin dalam rapat pembahasan permasalahan SDN 62 Kota Bengkulu, di ruang rapat Kantor Gubernur Bengkulu, kemarin (31/7).

Dijelaskannya, nilai anggaran itu untuk melengkapi dari nilai ganti yang diminta oleh ahli waris. Sebab, ahli waris masih ngotot untuk meminta ganti rugi sebesar Rp 3,4 miliar. Menurut Rohidin, Rp 2 miliarnya sisanya sendiri bisa dianggarkan oleh Pemkot. Sebab, saat ini pemkot sendiri sudah mengganggarkan Rp 1 miliar dan Rp 1 miliarnya lagi bisa diusulkan di APBD Perubahaan Pemkot. \"Permasalahan ini harus bisa cepat diatasi. Karena sudah berlarut-larut,\" tambahnya.

Ganti rugi yang dilakukan itu menurut Rohidin, menjadi solusi yang ditawarkan kepada pemkot. Karena jika harus membangun gedung SD yang baru, akan mempangaruhi kultur keyamanan anak didik. Sebab, anak didik itu harus bisa menyesuaikan lingkungan kembali dan bisa mendapatkan kenyamanan di sekolah yang baru.

\"Pidah sekolah itu akan mempengarhui kultur keyamanan anak. Jangankan pindah 300 kilo, 300 meter saja akan membuat penolakan,\" ungkap Rohidin.

Apalagi sekolah tersebut, menurutnya sudah dibangun cukup lama. Sehingga masyarakat disekitar juga akan merasa kehilangan dengan tidak adanya aktifitas sekolah ditempat tersebut. \"Aspek-aspek seperti ini harus harus kita perhitungkan secara bersama,\" paparnya.

Rohidin meminta permasalah ini harus selesaikan secara cepat. Disatu sisi, pembayaran yang telalu mahal yang tidak sesuai dengan kebutuhaan juga akan bermasalah dan diangap marup. Untuk itu, harus bisa disesuaikan dengan harga pasar. \"Nanti ditanya harga lahan di kecematan itu berapa, itu yang jadi acuan kita. Bukan tidak mau ganti rugi terlalu mahal, nanti pemerintah yang dipermasalahkan,\" tegas Rohidin.

Sementara itu, rapat yang dihadiri oleh Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi mengatakan, tawaran solusi yang diberikan pemkot itu disambut baik. Namun demikian, dirinya akan berkoordinasi dengan Walikota Bengkulu untuk menyetujui atau tidak tawaran yang diberikan oleh Pemprov. \"Kita akan sampaikan terlebih dahulu dengan pak walikota,\" terang Dedy.

Untuk saat ini, sembari menunggu petujuk dari walikota, untuk sementara waktu anak-anak didik tersebut masih akan sekolah di SD N 51 dan SD N 59 Kota Bengkulu. Ketika sudah ada penyelesaian, maka bisa segara dilakukan pemindahan. Pemkot juga telah menyiapkan transportasi gratis untuk anak-anak sekolah. \"Kita yakinkan, permasalahaan ini bisa cepat diselesaikan,\" tutupnya.

Dalam rapat tersebut, semua yang berkaitan diundang, termasuk ahli waris, kepala sekolah, masyarakat sekitar dan unsur Pemkot, mulai Walikota dan Wakil Walikota. Namun sayang, Walikota Bengkulu, Helmi Hasan tidak hadir, karena ada tugas lain. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: