276 Pembalap Unjuk Kemampuan

276 Pembalap Unjuk Kemampuan

CURUP, Bengkulu Ekspress- Setidaknya 276 pembalap dari berbagai daerah untuk kemampuan dalam perhetalan Road Race Championship 2019 PMI Rejang Lebong Cup. Kegiatan sendiri dilaksanakan di Sirkuit Non Permanen Simpang Nangka Kota Curup.

276 pembalap tersebut bertarung dalam 20 kelas yang telah disiapkan oleh panitia. Kelas-kelas yang diperlombakan tersebut seperti MP4 130 Cc Bebas usia terbuka, MP4 130 Cc Bebas usia lokal, bebek STD 2 Tak 116 Cc terbuka, bebek 2 Tak 130 Cc Tune Up Underbone terbuka, matic STD 130 Cc Lokal, matic STD 125 Cc lokal Kepahiang- Curup-Lebong dan bebek STD Showroom 125 Cc Lokal pelajar.

\"Kegiatan ini kita laksanakan selama dua hari yaitu Sabtu (27/7) kemarin dan hari ini (kemarin),\" sampai Ketua PMI Rejang Lebong, Hendra Wahyudiansyah SH saat dikonfirmasi Minggu (28/7) kemarin.

Dijelaskan Hendra yang akrab disapa Bon Bon tersebut, dalam kegiatan tersebut untuk hari Sabtu dilaksanakan latihan dan penyisihan empat kelas sedangkan Minggu mulai dari penyisihan kelas lainnya hingga masuk ke babak final. Dalam ajang tersebut panitia menyiapkan panjang lintasan mencapai lebih kurang 1000 meter dan lebar lintasan 8 sampai 10 meter dengan lokasi berada dikawasan Terminal Simpang Nangka.

Dalam kesempatan tersebut, Hendra mengungkapkan balapan yang diselenggarakan PMI Rejang Lebong tersebut bukan balapan biasa. Karena dalam ajang tersebut juga dilaksanakan aksi kemanusian yaitu donor darah.\"Dalam kegiatan ini kita memberikan kesempatan baik penonton untuk melakukan aksi kemanusiaan yaitu menyediakan layanan donor darah baik bagi para pembalap maupun para penonton,\" terang Hendra.

Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut panitia juga mengangkat budaya lokal, dimana biasanya umbrella girl atau gadis pembawa payung di sirkuit balapan motor, lekat dengan image seksi yaitu menggunakan baju seksi, namun kali ini para umbrella girl justru menggunakan pakaian adat Rejang Lebong.\"dalam ajang ini kita juga ingin mengangkat budaya lokal yaitu para umbrella girl kegiatan ini menggunakan pakaian adat,\" sampai Hendra.

Dalam kesempatan tersebut, Hendra mengaku jika memungkinkan ia mendorong untuk dibangunnya sirkuit permanen untuk ajang road race di Kabupaten Rejang Lebong, sehingga menurutnya tidak perlu lagi mengganggu fungsi terminal dan bisa untuk latihan rutin. Karena sebagai mana diketahui selama ini terminal simpang nangka kerap beralih fungsi menjadi lokasi balap liar terutama saat Minggu sore

\"Ajang ini kita gelar untuk memberikan wadah bagi yang suka dengan dunia balap, supaya mereka juga mengasah kemampuannya uji ketangkasan di lintasan balap. Sehingga tidak ada lagi balapan liar yang bisa membahayakan dirinya sendiri dan juga orang lain,\" terang Hendra.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: