Valentine Ajang Maksiat
CURUP, BE - Hari kasih sayang atau lebih dikenal dengan valentine day, menjadi momen spesial yang tidak terlewatkan bagi kaum muda yang sedang dimabuk cinta. Tetapi, budaya yang berasal dari benua Eropa itu berdampak buruk bagi pergaulan muda-mudi di Indonesia khususnya Kabupaten Rejang Lebong.
Pecaya atau tidak, selain coklat, kondom serta minuman keras (miras) mengalami peningkatan penjualan yang signifikan menjelang perayaan valentine. Hal itu diungkapkan DI (31) salah seorang pengelola apotek di Kota Curup. \"Pengalaman tahun sebelumnya, menjelang malam perayaan valentine, pembelian kondom mulai meningkat bahkan banyak yang membeli,\" ujar DI.
Bahayanya, lanjut DI, yang menjadi konsumen berasal dari kalangan remaja dan pelajar tingkat SMA, bahkan sebagian kecil konsumen juga ada yang berusia produktif, kisaran usia 25 tahun hingga 35 tahun.
\"Kita tidak menuduh mereka membeli itu untuk berbuat yang tidak baik pada hari valentine, namun secara logika saja kita bisa berpikir, apa tujuan mereka memiliki benda yang hanya boleh dipergunakan orang yang sudah menikah,\" ujar DI.
Di bagian lain, WL (28) salah satu penjaga toko manisan yang juga menjual Miras, juga mengaku jika jumlah penjualan Miras golongan c akan melonjak drastis pada malam hari perayaan valentine. \"Biasanya mulai pukul 19.00 WIB, sudah banyak yang membeli minuman keras. Tidak seperti hari-hari biasa hanya orang-orang tertentu saja yang beli,\" ujar WL.
Mirisnya, lagi-lagi presentase konsumen terbesar berasal dari kalangan remaja. Apalagi, valentine merupakan perayaan yang dilakukan oleh kalangan remaja dan usia produktif. \"Kalau tahun kemarin, kami bisa menjual 8 hingga 10 Dus beer dengan harga yang lebih mahal ketimbang hari-hari biasa, artinya peningkatan pembelian luar biasa,\" ujar WL.
Menanggapi kondisi itu, Ketua umum KAMMI RL, M sujud menegaskan jika pemerintah daerah RL melalui instansi terkait harus mengambil tindakan tegas, jika tidak, dikhawatirkan akan mempengaruhi mental dan psikologis generasi muda RL. Diakui Sujud, kondisi ini tidak hanya terjadi di RL saja, melainkan, hampir diseluruh daerah propinsi bengkulu mengalami hal serupa.
\"Bagi kalangan muda dan remaja, Valentine merupakan perayaan hari kasih sayang yang harus dirayakan. Tetapi belakangan, perayaan ini justru dijadikan ajang pergaulan bebas kalangan muda dan remaja. Nah ini harus benar-benar menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum, pasalnya, tidak menutup kemungkinan jika sudah masuk dalam konteks pergaulan bebas maka biasanya juga akan marak peredaran narkoba,\" tegas Sujud. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: