DKP Ajak Masyarakat Cari Pangan Alternatif
CURUP, Bengkulu Ekspress - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Rejang Lebong mengajak masyarakat Rejang Lebong untuk bisa mencari pangan alternatif selain beras. Dengan pangan alternatif tersebut diharapkan masyarakat Rejang Lebong kedepannya tidak bergantung dengan beras lagi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Rejang Lebong, Ir Amran menjelaskan, masyarakat harus mulai mencari pangan alternatif dan membiasakan diri sejak kini untuk tidak bergantung dengan beras. Karena menurutnya saat ini baik produksi beras maupun luas lahan pertanian untuk padi terus mengalami pengurangan.
\"Saat ini ketersediaan beras di Rejang Lebong bahkan tanah air terus berkurang, oleh karena itu, kita harus mencari tanaman pangan non beras,\" sampai Amran saat kegiatan lomba cipta menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (BS2A) di Stiper Rejang Lebong belum lama ini.
Dijelaskan Amran, dari data yang ia terima, saat ini luas sawah di Kabupaten Rejang Lebong hanya sekitar 5.576 hektar saja. Dimana menurutnya bila dilakukan penanaman dua kali dalam setahun dengan luas tersebut maka hanya bisa mencukupi kebutuhan beras untuk 90 ribu warga Rejang Lebong. Karena menurut Amran saat ini untuk satu hektar sawah dengan dua kali tanam dalam satu tahunnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan 15 orang saja.
\"Sedangkan saat ini jumlah penduduk Rejang Lebong mencapai 270 ribu orang, dengan luas sawah yang ada maka tentu saja kebutuhan beras kita sangat kurang,\" tambah Amran.
Masih menurut Amran, kurangnya kebutuhan beras di Kabupaten Rejang Lebong bahkan Indonesia, sehingga pemerintah terpaksa harus impor beras karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah maraknya alih fungsi pertanian dari persawahan ke pemukiman. Selain itu dampak dari perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global sehingga berdampak pada berkurangnya produksi beras saat ini.
Saat ini amran mengaku masyarakat masih terpaku dengan dengan pangan alternatif yang bersumber dari ubi kayu, ubi jalar dan labu. Namun olahananya belum bervariatif. Oleh karena itu, dengan adanya lomba cipta menu B2SA yang rutin dilaksanakan setiap tahun tersebut Amran berharap selain bisa mencari pangan alternatif lain dari bahan lain, kegiatan tersebut juga bisa menghasilkan menu-menu yang bervariasi dari olahan pangan non beras tersebut, sehingga masyarakat menyukainya dan mulai beralih kepangan non beras.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: