Jalan dan Jembatan Nyaris Putus

Jalan dan Jembatan Nyaris Putus

KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress– Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bengkulu Selatan (BS), Ir Silusteru MM mengatakan, akibat banji yang melanda Bengkulu Selatan  beberapa waktu lalu telah menyebabkan beberapa intrakstruktur di Bengkulu Selatan  rusak. Ada sebagian sudah tidak bisa dilewati lagi, dan sebagian lagi nyaris putus. “ Infrastruktur yang rusak ada 4 badan jalan nyaris putus dan ada 11 jembatan gantung rusak,” katanya.

Silus mengatakan, badan jalan yang nyaris putus tersebut diantaranya di Desa Batu Ampar, kedurang, Desa Seriang Bandung, Desa Ketaping dan Desa Batu Kuning. Untuk Desa Batu Kuning beruntung ada jalan disertai jembatan lain disampingnya, sehingga kendaraan masih bisa melintas. Namun harus ngantri.

Untuk di Ketaping, Manna, Seriang Bandung dan Batu Ampar, sebagian badan jalan amblas akibat dihantam arus sungai. Sedangkan jembatan gantung rusak diantaranya jembatan menuju Desa Sebilo dan jembatan sentra produksi lainnya.“ Saat ini kondisi jembatan yang rusak sebagian besar putus dan tidak bisa dilewati lagi,” ujarnya.

Silus mengaku, semua jembatan putus dan jalan rusak tersebut saat ini sudah dilakukan pendataan. Kemudian disampaikan ke pemda Provinsi Bengkulu, agar bisa segera diperbaiki. Sebab, jika dibiarkan rusak terlalu lama, mengganggu akses masyarakat. “ Sebagaimana harapan pak Gubernur, semoga 3 bulan ke depan semua jembatan dan jalan rusak tersebut segera diperbaiki,” harap Silus.

Herman Lufti, warga Desa Ketaping, Manna mengaku kondisi badan jalan raya di desanya yang merupakan jalan alternatif Kota Manna ke arah Kaur sangat memprihatinkan. Sebab, sebagian aspalnya sudah ambruk. Bahkan tanah dibawah badan jalan sudah tergerus, akibat dihantam arus sungai Air Manna beberapa waktu lalu. “ Kalau tidak segera diperbaiki, saya khawatir jalan tersebut terputus,” ujarnya.

Lufti menjelaskan, badan jalan yang nyaris ambruk tersebut panjangnya lebih dari 50 meter. Saat ini dipasang tanda bahaya oleh warga. Sebab, jika tidak dipasang tanda bahaya, dikhawatirkan pengendera terjun ke jurang di pinggir jalan tersebut. “ Pengendara yang mau melintas lewat jalan Ketaping harus hati-hati,sebab bisa terjatuh ke lahan di bawah jalan dengan ketinggian sekitar 3 meter,” imbau Lufti. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: