Wabup Bantu Korban Bencana

Wabup Bantu Korban Bencana

MAJE, Bengkulu Ekspress - Wakil Bupati Kaur, Hj Yulis Suti Sutri bersama dengan rombongan, kemarin melakukan kunjungan ke lokasi bencana. Salah satunya yakni simpang Sambat hingga ke Desa Kedataran, Tanjung Ganti dan juga Air Jelatang. Dimana Wabup melihat langsung kondisi rumah korban yang hilang terseret arus sungai, kemudian berbincang-bincang dengan warga mengenai musibah yang melanda warga saat banjir bandang terjadi.

“Kami atas nama Pemkab Kaur, menyampaikan duka mendalam, kami akan berupaya semampunya memberikan bantuan kepada para korban bencana,” kata Wabup disela-sela penyerahan bantuan di rumah, kemarin (29/4).

Selain mengunjungi warga di tiga desa wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Sambat, Wabup juga mengunjungi kawasan DAS Sawang. Dalam kesempatan itu, Wabup juga meninjau kerusakan akibat banjir di Dusun Sawang Desa Tanjung Baru, Desa Aro Gatul yang berada di Kecamatan Maje serta meninjau warga di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal untuk menyalurkan bantuan. Wabup juga mengajak kepada semua pihak untuk sama-sama membantu para warga yang tertimpa musibah bencana. Dia juga mengimbau kepada sejumlah komunitas atau lembaga sosial yang ingin bergerak bersama untuk dapat pula menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Untuk logistik di gudang bencana kita, sudah terkuras diserahkan kepada masyarakat yang mebutuhkan, jika ada yang tergerak hatinya silakan untuk menyalurkan bantuan,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaur menyebutkan ada 9 kecamatan yang mengalami dampak dari banjir dan tanah loingsor di Kabupaten Kaur. Beberapa diantaranya sudah dapat dipulihkan namun ada juga yang sampai kemarin belum dapat diatasi.

“Terparah di Kecamatan Maje, Nasal dan Tetap untuk pemukiman warga yang mengalami kerusakan. Sedangkan infrastruktur yakni Kecamatan Muara Sahung yang mengalami kerusakan parah,” kata Kepala BPBD Kaur, Ujang Syafiri SPd.

Korban Belum Ditemukan

Di sisi lain, proses pencarian Tumini (60) warga Desa Air Jelatang Kecamatan Maje, yang hilang karena terseret arus sungai air Sambat atau Air Jawe Kecamatan Maje, terus dilakukan tim Basarnas dan juga masyarakat. Namun sampai kemarin, korban belum berhasil ditemukan. Pencarian sudah dilakukan melalui jalur air dan juga jalur darat, namun belum ada tanda-tanda atau petunjuk mengenai keberadaan korban.

“Korban belum ditemukan, dan kita akui jalur darat masih mengalami kesulitan pencarian karena samping sungai masih dipenuhi lumpur dalam, sehingga menyulitkan pencarian,” kata Ketua Posko Bencana Air Sambat Kecamatan Maje, Rafikun (50), kemarin (29/4). (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: