Harapkan Diverfisikasi Usaha Pertanian
SEGINIM, Bengkulu Ekspress– Saat ini petani sawah di Bengkulu Selatan (BS) dapat tersenyum lebar. Pasalnya sawah mereka sudah memasuki masa panen. Bahkan ada sebagian petani sudah selesai panen. Hanya saja, meskipun hasil panen normal, kehidupan petani sawah sulit meningkat. Pasalnya penghasilan hanya pas-pasan. “Meskipun hasil panen normal, kalau hanya mengandalkan hasil sawah, petani sulit makmur,” kata salah satu pemerhati pertanian di Bengkulu Selatan, Ir Marhen Harjono SPt MSc IPM.
Marhen mengatakan, setiap tahun, sawah petani bisa panen hingga dua kali. Hanya saja petani sering kerepotan untuk membiaya sekolah anaknya, jika sumber penghasilan keluarga hanya mengandalkan hasil produksi sawah. Untuk itu, dirinya berharap ada Diversifikasi usaha pertanian. “ Hasil panen hanya cukup untuk makan dan sedikit uang untuk belanja, kondisi ini semoga mendapat perhatian dari pemerintah,” ujarnya.
Marhen menjelaskan, sebagai salah satu contoh, jika seorang petani menggarap lahan seluas 20 panjang. Dengan biaya pengeluaran mulai dari upah tanam, upah panen, biaya produksi dan obat-obatan serta biaya pengolahan lainnya. Maka total pengeluaran sejak pengolahan hingga masa panen sebesar Rp 4,8 juta. Jika produksi sawah normal satu panjang 1 karung lebih atau 20 pancang bisa berproduksi 20 karung padi. Jika setiap karung ada 5 kaleng beras.
Maka produksi beras sebanyak 100 kaleng. Jika harga satu kulak sebesar Rp 28 ribu, sedangkan satu kaleng sebanyak 5 kulak, Maka uang hasil penjualan beras sebesar Rp satu kaleng sebesar Rp 140 ribu. Harga 100 kaleng beras sebesar Rp 14 juta. Kemudian penghasilan bersih yakni harga penjualan dikurang modal, yakni sebesar Rp Rp 9,2 juta.
“ Itu kalau sawah yang digarap milik sendiri, kalau menggarap sawah orang lain tentu lebih kecil lagi, ingat itu menghasilan 5 bulan bukan satu bulan,” bebernya.
Dengan minimnya penghasilan petani sawah tersebut, Marhen berharap, pemda Bengkulu Selatan bisa membantu petani dengan adanya program Diversifikasi usaha pertanian. Program ini yakni upaya untuk menambah biaya penghasilan petani sawah. Adapun usaha yang bisa diupayakn yakni dengan usaha memelihara ternak. Ternak yang mudah dipelihara yakni berupa ternak potong. Sehingga petani tetap dapat fokus mengolah lahan pertanian mereka, dan mereka juga punya usaha sampingan yakni sapi pedaging.“ Jika Pemda mau menerapkan program ini, petani sawah Bengkulu Selatan akan lebih sejahtera,” ujarnya.
Sebab, sambung Marhen, penghasilan petani selama ini pas-pasan. Pasalnya pengeluaran sangat besar seperti pupuk, biaya pengolahan dan biaya lainnya, sedangkan harga jual beras tetap normal. “ Semoga program diversifikasi usaha pertanian ini bisa direalisasikan di Bengkulu Selatan,” harap Marhen. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: