Redam Konflik Nelayan, KRI Kurau-856 Patroli

Redam Konflik Nelayan, KRI Kurau-856 Patroli

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - TNI Angkatan Laut menyiagakan Kapal Perang KRI Kurau dengan nomor lambung 856 untuk meredam konflik antara nelayan pengguna jaring Pukat Harimau atau Trawl dengan para nelayan tradidional yang terjadi beberapa hari terakhir ini. KRI Kurau dengan daya jelajah tinggi dan dilengkapi peralatan tempur ini bersandar di Dermaga Pelabuhan Samudra Pulau Baai Kota Bengkulu pada Minggu pagi 7 April 2019 dibawah komando Mayor Laut (P) Siswadony.

Dikatakan Mayor Siswandony, mereka akan melakukan patroli di perairan Bengkulu selama 3 hari berturut-turut dengan kekuatan 36 personil terlatih dan peralatan tempur canggih. Tindakan tegas akan diambil jika mereka menemukan indikasi adanya kekerasan di wilayah perairan mulai dari Pulau Nias, Sikakap, Mentawai, Perairan Bengkulu hingga Pulau Enggano nantinya.

“Kedatangan kami untuk meredam konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan Trawl, oleh sebab itu kita akan lakukan patroli dan ini merupakan perintah langsung dari komando atas,” tegas Dony di Bengkulu (7/4).

Dia menjelaskan, KRI Kurau 856 merupakan kapal patroli terbatas yang memiliki persenjataan seperti Meriam Otomelara 30 mm dan dua unit Mitraliur 12,7 mm. Kapal KRI Kurau 856 yang memiliki kecepatan maksimal yakni 19-24 knot dengan panjang 45,50 meter dan lebar 7,90 meter.

\"Kita berharap agar konflik yang terjadi antar nelayan di Bengkulu dapat segera teratasi sehingga tidak ada korban bahkan perpecahan antar warga Bengkulu sendiri nantinya,\" tambahnya.

Untuk diketahui, belakangan ini konflik antara nelayan tradisional dan nelayan tradisional di Bengkulu semakin memanas dan pecah. Antara kedua belah pihak ini saling serang bahkan beberapa diantaranya sudah menjadi korban luka tembak dan beberapa kapal dari kedua belah pihak ada yang dibakar. Kedua belah pihak ini juga sempat dimediasi oleh Kapolda Bengkulu dan mereka bersepakat untuk dicarikan solusinya setelah selesai pelaksanaan pemilu pada 17 April 2019 ini nantinya. (529)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: