Waspada, Investasi Bodong
Emak-emak Banyak Terjerumus
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Anggota Komisi XI DPR RI, Anarulita Muchtar kembali menyoroti maraknya investasi yang diduga bodong di Provinsi Bengkulu. Pasalnya, yang banyak menjadi korban investasi bodong ini rata-rata ibu rumah tangga atau emak-emak. \"Ini kita ingatkan lagi, jangan sampai ibu-ibu ikut terjerumus. Karena memang investasi itu terkadang menggiurkan,\" terang Ana kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (4/4).
Dijelaskannya, investasi bodong yang menjerat emak-emak ini berbagai macam. Mulai dari travel umroh, asuransi, perbankan, hingga pinjaman secara online. Beberapa investasi ini jika tidak hati-hati maka ancaman kerugian akan melanda.
\"Langkah ini sebagai tindaklanjut mulai bermunculannya pinjaman online serta masih banyak masyarakat tertipu transaksi keuangan ilegal.
Dalam kegiatan ini kita jelaskan, pembiayaan-pembiayaan yang bodong seperti apa,\" paparnya. Seperti di Provinsi Bengkulu, sudah ada masyarakat yang menjadi korban dugaan penipuan dalam bentuk pinjaman secara online. Jumlahnya pun sudah sampai ratusan orang. Bahkan, terakhir yang paling besar yaitu seperti DAF dan Bank Safir. Tapi untuk Bank Safir sudah ada penanggungjawabnya untuk menyelesaikan permasalah tersebut.
\"Makanya penting kita bahas dan tetap mengacu pada peraturan yang berlaku. Sebab, bagaimanapun juga persoalan ini harus ditangani serius agar tidak ada lagi korban berikutnya,\" tambah Ana.
Menurutnya, pinjaman secara online sejauh ini belum diketahui pasti dasar hukumnya. Maka dari itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada terkait iming-iming menggiurkan dari transaksi keuangan. \"Kalau memang nanti tak ada aturan yang menjadi dasar pinjaman online. Maka kita minta supaya praktik pinjaman online tidak dilakukan lagi,\" terangnya.
Ditambahkan Anarulita, khususnya ibu-ibu rumah tangga diingatkan untuk benar-benar teliti sebelum melakukan transaksi keuangan. Termasuk nasyarakat harus tahu, mana pembiayaan keuangan yang sudah diizinkan OJK dan belum diizinkan. \"Makanya kita minta khususnya ibu-ibu rumah tangga yang berkeinginan membantu keuangan kelaurga untuk melihat secara teliti. Apakah jasa keuangan yang digunakan legal atau tidak. Jangan sampai menjadi korban penipuan,\" tandas Ana. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: