Siswa SMKN 3 Tewas di Danau, Periang dan Pandai Bergaul

Siswa SMKN 3 Tewas di Danau, Periang dan Pandai Bergaul

\"contoh-ilustrasi-pembunuhan\"Almarhumah Boini Meitha (17) dikenal baik dimata guru-guru dan teman-temannya. Sifat periang, dan asyik dalam berbicara menjadikan ia dikenal akrab oleh warga sekolah. “Bagus, aktif, periang, asyik, dan pandai bergaul,” ujar Rismaiti, MT.Pd kepada bengkuluekspress.com Selain itu, ia juga sudah dapat mengurangi beban orang-tuanya, pasalnya ia telah bekerja di Yuni Salon, pasca magang (Prakitin), 2012 silam. “Bapaknya juga mengucapkan terima kasih kepada kami (pihak sekolah – red), karena Boini sudah dapat bekerja, mandiri,” terang Rismaiti, MT. Pd. Kejadian yang telah menimpa Almh. Boini Meitha, siswi kelas 3 menjadi pelajaran dan evaluasi bagi pihak SMKN 3 Kota Bengkulu. “Bagi kami menjadi cambuk bagi sekolah, kami melalui wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan telah memperingatkan agar hati-hati terhadap teman-teman laki-laki mereka,” ungkap Rismaiti. Pasca kejadian itu, Minggu (10/02) semua siswi Program Studi Kecantikan berta’ziah ke rumah duka, sementara dari pihak sekolah hari ini, Senin (11/02) guru dan siswa bertolak ke rumah duka. “Kami hanya bisa berdo’a dan memberikan santunan, anak-anak juga sudah dimintai sumbangan,” ujar Rismaiti yang mewakili pihak sekolah. Seperti diberitakan sebelumnya, Sabtu pagi (9/2), sekitar pukul 07.00 WIB, sesosok mayat perempuan ditemukan di semak belukar Jalan Danau RT 5 RW 02 Kelurahan Dusun Besar Singgaran Pati Kota Bengkulu. Mayat itu teridentifikasi siswi SMKN 3 Kota Bengkulu bernama Boyni Meitha (16) warga RT 01 RW 01 Pekan Sabtu Kelurahan Suka Rami, Selebar. Saat ditemukan kondisinya tertelungkup dengan mengenakan kaus putih dan celana jeans yang telah terbuka hingga ke ujung kaki. Tulang rahang dan kepala belakang hancur hingga mengeluarkan darah segar akibat pukulan benda tumpul. Tak hanya itu, luka robek juga menganga di leher bawah dagunya. Diprediksi korban baru meninggalnya belum sampai 12 jam saat ditemukan tersebut. Informasi yang berkembang, korban diduga diperkosa sebelum dibunuh. Namun untuk memastikannya penyidik kepolisian masih mendalami kasus tersebut. Termasuk mencari siapa yang terakhir bertemu dengan korban. ”Kita masih dalami. Yang jelas ada benturan benda tumpul yang cukup mematikan,”jelas Kabid Forensik RS Bhayangkara AKP Farid Amzah. Senada diungkapkan Kapolres Bengkulu AKBP H Joko Suprayitno SSK MK melalui Kapolsek Gading AKP Mayhendra Eka Jaya. Melihat kondisi korban, kuat diduga korban dibunuh.”Untuk masalah diperkosa  sebelum dibunuh kita lihat saja hasil visum nanti,” jelas Kapolsek.(mg3)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: