Bengkulu Potensi untuk Berinvestasi
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Potensi komoditi unggulan di Provinsi Bengkulu tidak perlu diragukan lagi. Ada banyak komoditi yang sudah menjadi unggulan Bengkulu. Seperti kopi, sudah diakui secara nasional sebagai penghasil kopi terbesar ketiga se-Indonesia.
Potensi itu didukung dengan luas perkebunan rakyat yang mencapai 86.746 haktar untuk kopi rubusta dan 3.734 haktar untuk kopi arabika. Kemudian untuk batu bara, potensinya mencapai 169 juta ton pertahunnya. Tidak hanya itu, komoditi sawit produksi CPO-nya mencapai 81 juta MT.
Sedangkan untuk karet sampai 89.510 ton pertahunnya. Tidak hanya itu, untuk perikanannya potensi perikanan tangkap mencapai 100 ribu ton/tahun dan perikanan budidaya 200 ribu ton/tahun. Dengan potensi melimpah teresebut, Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah terus mengajak investor masuk ke Provinsi Bengkulu untuk berinvestasi di Bengkulu. \"Potensi komoditi unggulan kita sangat banyak lagi. Jika ini dikembangkan, maka produksi akan bisa lebih besar lagi,\" terang Rohidin, kepada Bengkulu Ekspress.
Dijelaskannya, selain potensi yang menjanjikan, para investor juga telah dijamin kemudahan berinvestasi ke Bengkulu. Baik dari sisi perizinan, yang bisa dilakukan secara cepat dan mudah. Lalu dari sistem keamanannya yang terjamin untuk berinvestasi di Provinsi Bengkulu. \"Perizinan kita sudah cepat, semua sudah berbasis online,\" paparnya.
Dari sisi infrastruktur, pemprov juga telah mendorong hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Pelabuhaan Pulau Baai Bengkulu. Rohidin sangat optimis, KEK bisa direalisasikan. Pasalnya, beberapa tahapan untuk menyelesaikan syarat KEK tinggal di depan mata. Terlebih, pemprov bersama PT Pelindo II sudah menggelar focus group discussion (FGD) di hadapan dewan KEK di Jakarta.
Pemaparan potensi yang dimiliki Bengkulu dengan ditopang pelabuhaan yang memadai, menjadi daya tarik KEK tersebut bakal disetujui. \"Kita yakin ini bisa direalisasikan,\" terang Rohidin.KEK bisa direalisasikan, sebab potensi besar yang dimiliki oleh Pelabuhaan Pulau Baai Bengkulu. Mengingat lahan yang dimiliki PT Pelindo II untuk disiapkan sebagai KEK itu seluas 470 hektar. Lahan kosong yang disediakan tidak menjadi sengketa dengan pihak manapun.
Kondisi topografi lokasi rencana KEK secara umum datar dengan kondisi tanah adalah tanah rawa. \"Pusat kegiatan ekonomi yang berada pada radius 60 Km adalah kawasan bisnis. Ini sangat mendukung sekali KEK, memang layak di Bengkulu,\" tambahnya.
Belum lagi menurutnya, kawasan pelabuhan itu sangat mudah melakukan ekspor dan impor. Sebab, lokasinya menjadi daerah perlintasan Tol Laut. Belum lagi nantinya, sarana infrastruktur pendukung strategis akan dibangun. Seperti jalan Tol, rel kereta api dan bandara bertaraf internasional.
Ditambah lagi, infrastruktur di dalam wilayah pelabuhaan sudah terpenuhi, seperti pengembangan terminal curah kering dan cair, pengembangan livestock terminal serta pembangunan PLTU 2x100 MW. \"Potensi ini Bengkulu juga bisa terkoneksi di wilayah tengah pulau Sumatera. Tentunya dampak untuk Bengkulu, ekonomi akan bergerak cepat,\" tegas Rohidin.
Sebelum melakukan pemaparan itu, Gubernur juga akan meminta Bank Indonesia (BI) untuk melakukan kajian potensi di KEK tersebut. Dengan adanya kajian itu, tentunya akan semakin membuat yakin KEK bisa dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres). \"Kita akan minta BI untuk mengkaji potensi ini,\" tuturnya.
Setelah FGD itu selesai, dan Dewan KEK memberikan persetujuan, maka PT Pelindo II akan menyelesaikan dua syarat internal Pelindo yang belum selesai. Yaitu surat pernyataan kepemilikan nilai ekuitas (paling sedikit 30% dari nilai investasi) dan surat pernyataan kesanggupan melaksanakan pembangunan dan pengelolaan KEK.
\"Pak Presiden sudah memberikan dukungan untuk KEK di Bengkulu. Apalagi rencananya, presiden pada 15 Maret nanti akan ke Bengkulu untuk meresmikan KEK, Jalan tol dan pelepasan pengelolahan Bandara Fatmawati ke PT Angkasa Pura II,\" tandas Rohidin. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: