Kasus DBD Meningkat, Ayo PSN

Kasus DBD Meningkat, Ayo PSN

KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress – Penyebaran penyakit demam berdarah Dengue (DBD) di Bengkulu Selatan (BS) saat ini sangat mengkhawatirkan. Pasalnya warga terserang DBD terus bertambah. Bahkan hingga saat ini jumlah penderita DBD sudah lebih 40 orang.

“ Sejak awal januari hingga Maret ini, penderita DBD di Bengkulu Selatan sudah 43 orang,” kata kepala Dinas kesehatan Bengkulu Selatan, M Redhwan Arif S Sos MPH melalui Kabid P2P, Elfa Sari SKm.

Elfa mengatakan, jumlah warga Bengkulu Selatan yang menderita DPD tahun ini sepertinya meningkat dari tahun lalu. Sebab, tahun lalu dari januari hingga akhir Desember hanya 71 orang. “ Tahun ini, baru 3 bulan sudah lebih separoh dari tahun lalu jumlah warga diserang DBD,” ujarnya.

Hanya saja, sambung Elfa meskipun saat ini jumlah penderita DBD meningkat. Namun status penanganan DBD belum meningkat menjadi kejadian luar biasa (KLB). Akan tetapi masih berstatus siaga. Dari 43 kasus tersebut, warga terbanyak menderita DBD masih dalam wilayah Kota Manna.

“ Penderita DBD terbanyak di Kecamatan Kota Manna dan Manna,” imbuhnya.

Elfa menjelaskan, upaya pemberantasan nyamuk penyebab penyakit DBD ini saat ini tidak cukup dengan pelaksanaan fogging. Pengasapan (fogging) selama ini sebagian masyarakat masih percaya dapat menghentikan pertumbuhan nyamuk Aedes Aegepti. Padahal, fogging dilakukan hanya untuk membunuh nyamuk dewasa, sedangkan yang perlu diantisipasi adalah jentik nyamuk. Fogging hanya bias membunuh 1 nyamuk, tapi tidak bisa membunuh 200 telur nyamuk turunannya.

Makanya, lebih dianjurkan untuk melakukan geralan 3 M untuk mencegah sekaligus memberantas berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegepti. “ dari segi kesehatan, sebenarnya fogging berisiko mengganggu kesehatan masyarakat karena digunakannya zat kimia dalam cairan,” tambahnya.

Oleh karena itu, untuk membasmi DBD, yang perlu dilakukan oleh warga yakni upaya mencegah penyakit DBD. Upaya tersebut dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Adapun caranya yakni dengan gerakan 3 M, yaitu menutup, menguras, dan mengubur. “ Ayo kita gencarkan PSN dengan gerakan 3 M,” bebernya.

Elfa menjelaskan, kegiatan 3 M merupakan tindakan pencegahan penyebaran demam berdarah yang dapat dilakukan secara mandiri. Contoh sederhana gerakan 3 M diantaranya penggunaan obat nyamuk, penataan ruangan yang terang untuk menghindari bersarangnya nyamuk di ruang gelap.“Cara ini dapat dilakukan setiap anggota keluarga untuk mencegah DBD,” beber Elfa. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: