Sambut Pemilu, Stok Gas 3 Kg Aman
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Menyambut Pemilu 2019, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu memastikan ketersediaan gas 3 Kg aman. Bahkan, pihaknya telah menambah pasokan mencapai sekitar 10 ribu tabung gas elpiji dari Pertamina agar tidak terjadi kelangkaan selama pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Legislatif 17 April 2019 mendatang.
Kepala Disperindag Kota Bengkulu, Hj Dewi Dharma MSi melalui Kepala Bidang Sarana Perdagangan dan Tertib Niaga, Yuliansyah SE mengatakan, pihaknya terus melakukan monitoring terkait ketersediaan gas elpiji 3 kg bersubsidi di Pangkalan. Meskipun dari hasil monitoring yang dilakukan masih banyak pangkalan yang menjual dengan harga normal, akan tetapi pelaksanaan monitoring akan terus dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan.
\"Kami akan terus lakukan monitoring terkait ketersediaan gas elpiji 3kg bersubsidi, karena ini sesuai dengan peraturan Menteri ESDM serta menjelang pelaksaan Pemilu 2019, jangan sampai pada saat Pemilu terjadi gejolak harga yang tidak wajar,\" kata Yuliansyah, kemarin (11/3).
Meski begitu, pihaknya tidak menutup informasi jika masih ditemukan beberapa pangkalan gas elpiji 3 Kg subsidi di Kota Bengkulu yang masih menjual diatas harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.300. Akan tetapi tingginya harga gas di pangkalan tersebut belum berdampak kepada kenaikan harga gas elpiji di Kota Bengkulu secara signifikan.\"Kita temukan ada satu titik yang menjual di atas HET, sampai di atas Rp 20 ribu, tapi tidak berpengaruh signifikan dengan kondisi harga gas elpiji di Bengkulu,\" tutur Yuliansyah.
Akan tetapi pihaknya tidak akan diam, dengan bekerjasama beberapa pihak baik kepolisian dan Pertamina untuk menindak setiap pangkalan yang menjual gas elpiji diatas harga HET. Bahkan pihaknya meminta setiap pangkalan agar membuat spanduk harga HET di setiap usahanya, sehingga masyarakat tidak ada yang merasa dirugikan.\"Pangkalan harus menjual sesuai HET, jika ada pengaduan warga di lapangan mengenai hal itu, maka kami akan panggil pemilik pangkalan untuk dimintai keterangan dan dibina,\" kata Yuliansyah.
Selain itu, ia menjelaskan pengawasan dagang gas bersubsidi tidak hanya tanggung jawab Disperindag, tetapi ada yang lebih berwenang menanggulangi permasalahan harga jual gas bersubsidi di lapangan, yaitu Tim Koordinasi dan Monitoring Pendistribusian elpiji 3 Kg.\"Secara internal, agen lah yang menjadi pembina dan pengendali para pangkalan. Termasuk pemerintah domisili pangkalan di daerahnya masing-masing, namun kami juga tetap memonitor,\" tutup Yuliansyah.
Sementara itu, Sales Executive LPG Jambi - Bengkulu PT Pertamina (Persero), Andrew Tambunan mengatakan, penyebab sering terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 Kg adalah masih banyaknya masyarakat mampu menggunakannya. Padahal peruntukannya hanya untuk masyarakat miskin atau kurang mampu.\"Gas elpiji 3 Kg bersubsidi itu untuk masyarakat miskin, kalau orang kaya banyak yang menggunakannya juga maka kelangkaan tidak bisa dihindari,\" kata Andrew.
Solusinya jika tidak ingin mengalami masalah atau kendala dalam ketersediaan gas elpiji, pihaknya menganjurkan agar memanfaatkan Bright Gas. Karena Bright Gas tidak terbatas jumlah kuota, sehingga pasokannya dipasaran melimpah dan mencukupi. \"Kami anjurkan pakai Bright Gas, pasokannya banyak, masa sudah kaya masih beli yang 3 Kg bersubsidi,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: