Mendengar Cerita Lulusan, Terbaik SPN Bukit Kaba

Mendengar Cerita Lulusan, Terbaik SPN Bukit Kaba

Pelantikan siswa Pendidikan dan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri SPN Bukit Kaba Polda Bengkulu, Senin (4/3) kemarin menjadi istimewa bagi beberapa lulusan terbaik SPN Bukit Kaba. Bagaimana cerita beberapa lulusan terbaik SPN Bukit Kaba tahun 2019 tersebut? Berikut laporannya;

ARI APRIKO, Selupu Rejang

CURUP Bengkulu Ekspress - RAUT muka bahagia terlihat jelas dari 125 siswa Pendidikan dan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri SPN Bukit Kaba Polda Bengkulu yang dilantik menjadi bintara polisi di Lapangan Hitam SPN Bukit Kaba Senin (4/3) kemarin. Raut bahagia tersebut tak hanya terlihat dari para siswa, namun juga dari orang tua dan kerabat yang ingin menyaksikan langsung prosesi pelantikan keluarga mereka yang dilantik langsung oleh Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Drs, Supratman.

Dari 125 siswa tersebut, ada beberapa siswa yang tampak lebih bahagia karena mereka dinobatkan sebagai lulusan terbaik SPN Bukit Kaba. Salah satunya adalah Maradam Cakra Cholik Hasibuan (22) yang meraih nilai akademik tertinggi dalam angkatannya kemarin. Dimana jumlah nilai yang diraihnya mencapai 74,55. Ternyata dibalik kesukseskannya menjadi peraih nilai akademik terbaik, Maradam sebelumnya sudah dua kali gagal untuk mengikuti seleksi masuk anggota Polri.

Namun karena tidak putus asa, kemudian ketiga kalinya, Maradam yang merupakan alumni SMAN 6 Kota Bengkulu tersebut akhirnya terima untuk mengikuti Diktukba Polri di SPN Bukit Kaba tahun 2018 lalu. Setelah beberapa bulan menjalani pendidikan di SPN Bukit Kaba, akhirnya ia ditetapkan sebagai peraih nilai akademik terbaik para lulusan angkatan ke-VI SPN Bukit Kaba.

\"Ini juga bisa menjadi motivasi adik-adik yang ingin mengikuti seleksi anggota Polri, karena selain saya ada beberapa kawan yang lulus setelah empat sampai lima kali ikut tes, jadi Man Jadda Wa Jada,\" aku Maradam.

Kemudian menurut Maradam, untuk kiatnya hingga menjadi lulusan akademik, ia mengaku tidak banyak yang ia lakukan, ia hanya mengikuti seluruh apa yang disampaikan pelatihnya. Selain itu Maradam yang semasa SMA selalu mendapat 10 besar mengaku, apa yang ia raih kemarin juga tak terlepas dari dukungan orang tua serta kawan-kawan yang terus memotivasinya selama mengikuti pendidikan di SPN Bukit Kaba.

Tak hanya Maradam, Avip Saevuloh peraih predikat siswa trengginas juga mengaku sebelum diterima menjadi siswa Diktukba Polri SPN Bukit Kaba, ia sudah beberapa kali gagal mengikuti tes. Dimana menurutnya tes terakhir yang ia ikuti hingga terima untuk mengikuti pendidikan adalah tes keempat kali.

\"Saya sebelumnya sudah tiga kali gagal tes, Alhamdulillah saat tes keempat kemarin saya akhirnya lulus,\" papar Avip yang merupakan warga Desa Karang Jaya Kecamatan Selupu Rejang atau tak jauh dari SPN Bukit Kaba.

Menurut Avip, tiga kali gagal tersebut justru menjadi motivasinya untuk menjadi anggota Polri yang memang menjadi cita-citanya sejak kecil. Karena menurut Avip dari tiga kali kegagalan yang ia alami tersebut ia justru banyak belajar tentang kesalahannya. Dari kesalahannya sebelumnya, Avip mengaku terus berlatih untuk menutupi kesalahn hingga akhirnya ia bisa lulus saat mengikuti tes keempat kalinya.

Sementara itu, Akbar Mandiri salah satu lulusan SPN Bukit Kaba juga menunjukkan bahwa status sosial dan lainnya bahkan uang bisa menjamin seseorang menjadi anggota Polri. Karena menurut Akbar yang sudah menjadi yatim piatu sejak kecil, ia menunjukkan dengan kesungguhan dan belajar dari kegagalannya sebelumnya ia bisa terima menjadi anggota Polri tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. \"Kalau mau menjadi polisi yang penting terus berusaha dan berjuang, jangan percaya masuk polisi harus mengeluarkan uang, karena saya mengalami sendiri saya tiga kali gagal dan saya tidak mengeluarkan uang sama sekali, karena memang sudah lama kedua orang tua saya sudah tidak ada lagi,\" sampai Akbar.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: