Pengunjung Hutan, Madapi Meningkat

Pengunjung Hutan, Madapi Meningkat

CURUP, Bengkulu Ekspress - Tak hanya objek wisata kebun bunga yang ada di Kabupaten Rejang Lebong yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Namun objek wisata alam hutan Mahoni Damar Pinus (Madapi) yang ada di Desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya juga ramai dikunjungi. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir jumlah pengunjung hutan yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) tersebut jumlah pengunjungnya terus meningkat dari tahun ketahun.  Demikian disampaikan Kepala bidang BTNKS Wilayah III Bengkulu-Sumsel, Iwin Kasiwin melalui Kepala Seksi wilayah VI TNKS, M Zainudin.

\"Saat jumlah pengunjung ke Hutan Madapi memang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,\" aku Kepala bidang BTNKS Wilayah III Bengkulu-Sumsel, Iwin Kasiwin melalui Kepala Seksi wilayah VI TNKS, M Zainudin.

Dijelaskan Zainudin, pada tahun 2017 lalu jumlah pengunjung yang membayar tiket ke TNKS sebanyak 2.313 orang, kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2018 lalu mencapai 4.897 orang. Jumlah pengunjung yang tercatat tersebut, menurut Zainudin adalah pengunjung yang dikenakan tiket masuk, karena menurut Zainudin banyak pengunjung yang tidak mereka kenakan tiket khususnya untuk pengunjung lokal, sehingga menurutnya secara keseluruhan jumlah pengunjung ke Hutan Madapi lebih banyak lagi dari yang mereka catat.

Dengan semakin banyaknya jumlah pengunjung Hutan Madapi tersebut, maka menurutnya berdampak Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pengelolaan hutan madapi. Dimana pada tahun 2017 jumlah PNBP yang masuk dari Hutan Madapi sebesar Rp 19,566 juta kemudian meningkat menjadi Rp 25,900 juta pada tahun 2018 kemarin.

\"PNBP yang kita terima dari karcis masuk yang kita berikan kepada pengunjung yaitu sebesar Rp 5 ribu untuk satu pengunjung,\" tambah Zainudin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pengunjung yang mendatangi Hutan Madapi sebagian besar adalah dari kalangan pelajar dan mahasiswa baik dari Provinsi Bengkulu maupun luar Provinsi Bengkulu. Mereka datang ke Hutan Madapi selain untuk wisata edukasi mereka juga kerap menggelar sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan alam seperti berkembah dan sejumlah kegiatan lainnya.

Dengan semakin meningkatkan kunjungan ke Hutan Madapi tersebut, maka menurut Zainudin tahun ini pihak TNKS berencana akan memperluar area parkir. Dimana menurutnya area parkir saat ini masih terbatas dan hanya bisa untuk kendaraan kecil saja atau maksimal kendaraan roda empat. Dengan adanya perluasan tersebut pihaknya berharap bisa untuk kendaraan bus, karena memang dalam beberapa kunjungan banyak pengunjung yang menggunakan bus.

Untuk pengelolaan parkir sendiri, saat ini pihaknya hanya menyediakan lahan parkir saja dan belum mengenakan tarif kepada para pengunjung. Dalam pengelolaan parkir sendiri, kedepannya pihaknya akan berencana bekerjasama dengan masyarakat yaitu BUMDes, namun untuk lahan yang akan digunakan tentunya lahan milik masyarakat. Sedangkan untuk pasilitas yang ada saat ini mulai dari camping ground hingga toilet sudah tersedia dikawasan Hutan Madapi.

Disisi lain, terkait dengan Hutan Madapi sendiri, menurut Zainudin masuk dalam kawasan pemanfaatn TNKS, dimana luas lahannya mencapai 212 hektar dengan rincian 31 hektar hutan Mahoni, 21 hektar hutan Damar dan 148 hektar hutan pinus serta 10 hektar lagu hutan kemiri. Namun menurut Zainudin, meskipun didalam kawasan tersebut ada hutan Kemiri namun namanya tetap Mahoni, karena sejak awal dikenalkan sudah diberi nama Mahoni, sehingga sudah dikenal masyarakat dengan Hutan Madapi.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: