Malas Ngajar, Rajin Ambil Tunjangan

Malas Ngajar,  Rajin Ambil Tunjangan

BINTUHAN,BE-  Sebanyak 89 orang guru yang  ditugaskan di daerah  terpencil (Dacil) terus mendapatkan sorotan.  Guru Dacil malas mengajar tetapi  rajin mengambil   tunjangan  tanpa melakukan tugas yang telah diembankan.  \"Kita sudah melihat dan mengamati dari 86 orang tersebut ada beberapa orang yang  malas tapi menerima tunjangan, bahkan yang  sudah kelaurpun masih menerima  tunjangan,\" ujar anggota DPRD Kaur Dapil Maje dan  Nasal Amir Hamzah,  kemarin.

Dikatakanya, guru dacil yang bertugas diwilayah pedalaman khususnya Kecamatan Nasal tidak pernah datang untuk mengajar. Bahkan guru-guru dacil tersebut hanya datang ketika gajian. Lebih parah lagi, hal ini jelas menyalahi aturan bahkan pengawasan terhadap guru dacil ini tidak pernah dilakukan. Sehingga Dispenbud Kaur diduga sudah mempermainkan data yang dikirim kepusat. \"Pihaknya meminta Dispenbud untuk mempertanggung jawabkan data tersebut, karena hal ini sudah melanggar,\" jelasnya.

Pihaknya meminta guru Dacil, untuk lebih profesional dalam melaksanakan  tugas dan kewajiban,  dengan tanggung jawab.  Sebab mereka mendapat tunjangan sebesar Rp 1,5 juta perbulannya.  \"Tunjangan tersebut mereka terima per tri wulan langsung melalui rekening pribadi.  Akhir-akhir ini kita terima laporan bahwa guru yang menerima tunjang terpencil  tersebut tidak melaksanakan tugasnya secara profesional. Hal itu tentu sangat  disayangkan,\" jelasnya.

Kadispenbud Kaur M Daud Abdullah Spd melalui Kasubag Kepegawaian Medi Mursalin Spd mengatakan, tidak ada guru yang malas hal ini sesuai laporan kepala sekolahnya. Memang pihaknya tidak sampai melakukan pengawasan ke bawah. Jika demikian pihaknya akan melakukan pengecekan, apakah sama data kepala sekolah dengan data dilapangan.

\"Jika demikian pihaknya akan melakukan sanksi tegas bagi guru yang malas, namun semuanya kita data terlebih dahulu,\" ungkapnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: