Menkeu Blusukan ke PTM
Pedagang Diberi Kredit UMi BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Provinsi Bengkulu kembali kedatangan tamu penting kenegaraan. Setelah Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla beberapa waktu lalu datang ke Bengkulu, kemarin menyusul Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ikut menginjakkan kakinya di Bumi Rafflesia. Saat di Bengkulu, Menkeu menyempatkan diri untuk blusukan ke Pasar Tradisional Modern (PTM) menyapa para pedagang.
Sembari menyapa, Menkeu membeli berbagai sayuran dan bahan pokok lainnya di lantai dasar PTM. Blusukan Menkue ke PTM itu diakhiri dengan diskusi dengan para pedagang kecil. Berbagai persoalan ekonomi pasar disampaikan oleh pedang ke Menkue. Mulai dari permodalan sampai dengan kenyamanan dalam berusaha hingga tidak terlilit utang terlalu tinggi kepada pemilik modal.
Kehadiran Menkue menjawab persoalan modal yang menjadi masalah bagi pedagang kecil. Sebab, Menkeu memberikan penyaluran kredit Ultra Mikro (UMi) untuk pedagang kecil. Para pedagang kecil ini bisa mendapatkan pinjaman kredit dari Rp 5 juta sampai Rp 10 juta maksimal.
\"Kita berikan untuk pengusahaa yang tergolong sangat kecil. Karena ada pengusaha itu dari menengah ke bawah, nah ini yang paling kecilnya,\" terang Sri kepada Bengkulu Ekspress, usai berdiskusi dengan para pedagang PTM, kemarin (22/2).
Dikatakannya, bantuan modal itu disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Terdiri dari tiga lembaga, yaitu PT Pegadaian (Persero), PT Bahana Artha Ventura, serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Anggaran pinjaman kredit itu bersumber dari APBN yang telah mendapatkan persetujuan dari DPR RI. \"Pemerintah sudah menganggarkan dan tahun ini mulai disalurkan,\" ujarnya.
Tahun ini, kata Sri Mulyani, pemerintah pusat telah menganggarakan sebesar Rp 6 triliun dan ditarget 1,5 juta pengusaha bisa memanfaatkan bantuan modal usaha tersebut. Pinjaman ini diberikan jangka waktu 12 bulan sampai 24 bulan. \"Sampai saat ini sudah ada sekitar 800 ribu pengusaha kecil mendapatkan pinjaman ini,\" tambah Sri.
Untuk di Provinsi Bengkulu sendiri, saat ini sudah ada sekitar 170 orang sudah melakukan pinjaman. Pinjaman modal itu dimanfaatkan dengan berbagai usaha. Seperti menjual aksesoris, jual pakaian, penjahit, es tebu hingga usaha lainnya. Hasilnya, daya jual menjadi lebih tinggi.\"Pinjaman ini meningkatkan volume jual para pedagang,\" katanya.
Sri juga mengatakan, penyaluran UMi itu sebagai upaya mengatasi para pengusaha kecil yang belum bisa difasilitasi perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sehingga pemerintah memberikan solusi, untuk mempermudah pengusaha kecil tersebut mendapatkan tambahaan modal usaha. \"Mudah-mudahaan ini akan terus berlanjut untuk membantu masyarakat kita,\" tutup Sri. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: