Warga Ancam Blokir Jalan PT BMQ
TABA PENANJUNG, Bengkulu Ekspress - Petani yang diduga terkena dampak limbah penambangan batu bara mengancam akan melakukan aksi penutupan (blokir,red) ruas jalan menuju tambang PT Batu Bara Mega Quantum (BMQ), Benteng. \"Sesuai dengan kesepakatan bersama warga Jumat (15/2) lalu, jika tak terjadi kesepakatan hingga hari Senin (18/2), warga akan memblokir jalan menuju tambang PT BMQ,\" ungkap Hasanudin, petani sawah di Desa Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung.
Disampaikan dia, pemblokiran jalan merupakan alternatif terakhir. Hal itu merupakan salah satu wujud kekecewaan petani dari Desa Surau dan Rindu Hati yang tak kunjung mendapat kepastian mengenai pembayaran ganti rugi. Sebagaimana diketahui, papar Hasanudin, pihak perusahaan sudah pernah berjanji siap memberikan kompensasi atas imbas limbah batu bara yang dihasilkan.
\"Kesediaan untuk membayar ganti rugi merupakan salah satu bentuk pengakuan bahwa pencemaran sawah akibat limbah batubara memang benar adanya. Yang membuat kami geram, hingga saat ini belum ada kepastian dari managemen PT BMQ,\" tandasnya.
Lebih lanjut, Hasanudin mengungkapkan, pencemaran limbah batu bara telah membuat para petani mengalami kerugian finansial yang cukup besar. Hasil panen padi sawah yang seharusnya bisa menjadi tambahan penghasilan, saat ini hanya bisa memberikan hasil yang seadaanya.
\"Hasil panen yang diperoleh warga mengalami penurunan yang sangat signifikan. Dari puluhan petani sawah, terdapat 17 orang yang area sawahnya mengalami kerusakan parah. Dimana, pertumbuhan benih padi tak berjalan normal meski sudah diberi pemupukan.Selain hasil panen saat ini, kata Hasanudin, dirinya khawatir limbah batu bara yang masuk ke area persawahan menimbulkan dampak negatif yang berkepanjangan\".
Jika area persawahan tak lagi subur untuk ditanami padi, dengan berat hati warga terpaksa memanfaatkan lahan mereka untuk dialihfungsikan. \"Selama ini, lahan persawahan masih menjadi salah satu andalan. Jika kesuburan tanah telah terkontaminasi dan tak lagi subur, lahan persawahan bisa saja ditinggalkan dan menjadi terbengkalai,\" tandasnya.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: