Biaya Kargo Mahal, Pelaku UKM Tak Berdaya

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Naiknya biaya kargo pesawat dikhawatirkan berpengaruh kepada omset pendapatan Usaha Kecil dan Menengah yang baru saja berdagangan secara online. Pasalnya mahalnya tarif biaya kirim kargo pesawat saat ini telah mencapai 300 persen.

Pelaku UKM di Kota Bengkulu, Afrizal mengaku, naiknya biaya kargo pesawat membuat dirinya harus menaikkan harga produk yang dijualnya. Jeruk kalamansi yang biasanya dijual dengan harga Rp 45 ribu perliternya, kini harus dinaikkan menjadi Rp 55 ribu perliternya. Hal ini dilakukan agar tidak mengalami kerugian.

\"Mau tidak mau, kenaikan kargo buat perubahan harga pasar saya,” ujarnya, kemarin (12/2).

Dia pun memang belum bisa memastikan pengaruh dampak dari kenaikan kargo. Akan tetapi kenaikan harga kargo memang sudah dirasakan tetapi belum terlihat secara signifikan pengaruh penurunan konsumen. \"Untuk itu, saya biasanya memilih jasa pengiriman barang ke perusahaan kargo yang murah meriah, yang mengandalkan jalur laut, sebab cara ini bisa dibilang bisa hemat meski harus berhari-hari barangnya sampai,\" tutupnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengatakan, naiknya tarif kargo pesawat membuat penjualan online pelaku UMKM semakin menderita. Sehingga pihaknya meminta maskapai dan Pemerintah untuk memikirkan hal ini.

\"Kita harus berpikir harus ada solusinya antara pelaku usaha dan juga industri penerbangan dan juga Pemerintah bagaimana mengatasi hal ini,\" kata Endang.

Ia menilai bila biaya kargo semakin mahal, maka pelaku UKM di Bengkulu akan semakin sengsara. Pasalnya pelatihan yang diberikan oleh BI akan menjadi percuma dan membuat penjualannya ikut terpengaruh. \"Pemerintah harus memperhatikan juga kondisi yang di alami oleh UMKM kita ini, mereka kita latih go digital tetapi mereka terhambat biaya logistik yang tinggi,\" tutur Endang.

Endang menambahkan, tidak hanya pelaku UMKM yang ikut terkena dampak dari meningkatnya harga kargo pesawat. Bahkan beberapa wisatawan baik domestik dan mancanegara juga ikut terimbas. \"UMKM yang sudah bikin industri di Bengkulu baik itu makanan, batik, jeruk kalamansi yang harusnya bisa beli lebih banyak untuk oleh-oleh jadi harus di batasi juga,\" tutupnya. (999)

Sumber: