Hari Pers Nasional 2019
Kepala Daerah Perlu Bekerjasama dengan Pers
SURABAYA, Bengkulu Ekspress- Menjelang peringatan Hari Pers Nasional 2019 yang jatuh pada hari ini (9/2), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan pesannya kepada insan media menjelang masa akhir kepemimpinannya. Risma mengajak para Pemimpin Redaksi dari media Jakarta berjalan santai di Taman Surya Halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (8/2).
Menurut Risma, ia membutuhkan pers sebagai sarana penyampai informasi terutama kepada kepala daerah lain.“Dengan adanya teman-teman pers di sini mungkin bisa mempengaruhi Kepala daerah lain, bahwa mereka harus tidak pernah kenal menyerah untuk memajukan daerah yang dipimpinnya. Seperti itu,” ujarnya.
Pasalnya, menurut Risma hingga saat ini penyampaian informasi kepada kepala daerah lain dirasa kurang. Ia pun sering dianggap pelit lantaran jarang berbagi ilmu. “Kita kan terbuka saya gak pernah nutupi. Saya juga gak kepengen ilmu atau pengetahuan yang saya miliki saya bawa mati, untuk apa?,” tuturnya.
Selanjutnya Risma juga akan menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan media massa dalam penyampaian informasi atau dalam aspek lainnya. Seperti yang diketahui, Pemerintah Kota Surabaya telah menjalankan beberapa program kerja sama salah satunya Surabaya Green and Clean dan Merdeka dari Sampah yang bekerjasama dengan media Radar Surabaya.
Belasan Pemred yang tergabung dalam Forum Pimred ini memulai dengan jalan santai bersama Risma sejak pukul 05.30 WIB. Ketika di halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya Forum Pimred serta Risma saling berdiskusi santai seputar fasilitas yang ada di Kota Surabaya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Forum Pimred, Kemal E Gani. Kemal juga berharap melalui pers, daerah lain dapat meniru inovasi-inovasi yang ada di Surabaya.
“Kami berharap apa yang telah dilakukan oleh Wali Kota Risma bisa juga dijalankan dan dicontoh oleh kota-kota atau daerah lainnya, sehingga daerah lain bisa belajar ke Surabaya,” harapnya.
Media Massa Berperan dalam Kesejahteraan Masyarakat
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan pers atau media massa memang sangat berperan besar dalam penyebaran informasi potensi yang dimiliki oleh Jawa Timur. Terutama mengangkat kesejahteraan masyarakat di Jatim.
Hal ini disampaikan Gubernur Jatim, Soekarwo saat sambutan pada seminar Konvensi Nasional Media Massa yang bertajuk Media Massa Di Tengah Terpaan Winner Take All Market di Hotel Sheraton Surabaya, Jumat (8/2). Pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini mengatakan konvensi Nasional Media Massa merupakan satu rangkaian acara Hari Pers Nasional Jawa Timur 2019 yang menjadikan Kota Surabaya sebagai tuan rumah.
Ia menambahkan meski Jatim sebagai daerah pelosok pun sudah memiliki perkembangan media massa yang cukup baik. “Daerah kami memang terpencil, tetapi media massa di Jawa timur itu sudah sangat bagus sekali. Contohnya kalau tidak bagus ya dikritik dan kalau bagus ditepuk tangani,” jelasnya.
Menurutnya media massa di Jatim juga telah menjadikan masyakat semakin terbuka pemikirannya dan demokratis dalam bermasyarakat. \"Dalam pengalaman kami selama 10 tahun belakangan ini, DPRD dalam mengambil keputusan itu tidak pernah sekalipun menggunakan voting, selalu mengambil keputusan dengan musyawarah mufakat,” katanya.
Sementara itu Ketua Dewan Pers, Yosep Stanley Adi Prasetyo mengatakan, pers harus mulai beralih dari pemberitaan yang fokus pada Jakarta dan segala hingar bingarnya ke isu-isu yang ada di daerah. Menurutnya, wartawan dan perusahaan pers perlu mengembangkan potensi kedaerahan untuk mengembangkan perekonomian daerah.
“Alat perekam, kamera, dan sebagainya harus mulai beralih dari hingar-bingar politisi di pusat, yang terlalu Jakartasentris, ke potensi-potensi yang ada di daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, ada banyak hal yang perlu disorot oleh wartawan-wartawan yang ada di daerah, seperti potensi pariwisata, kuliner, dan usaha mikro kecil menengah. Ia menegaskan, apabila perkembangan ekonomi di daerah bisa berkembang dengan baik, maka otomatis hal ini akan berdampak pada pengembangan ekonomi media.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menambahkan perkembangan startup usaha dalam era digitalisasi menunjukkan masih rendahnya minat untuk bermain untuk industri media massa. Ia juga mengatakan seiring berkembangnya digitalisasi, media massa itu pun juga sudah beralih dari cetak menuju media siber.
“Sekalipun media sudah berubah tapi aspek penting dari media massa yaitu konten tidak pernah mengalami perubahan. Saya selalu pisahkan konten dalam industri media massa. Konten bergantung pada sumber daya manusia yakni kuncinya adalah profesionalisme dari jurnalis,\" ujarnya. (mus/rud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: