Diduga DBD, Siswa Meninggal

Diduga DBD, Siswa Meninggal

38 Warga Kena DBD

KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Serangan Demam Berdarah Dengue (BDB) di Kabupaten Kepahiang memakan korban jiwa. Warga Jalan Kgs Hasan Kelurahan Pasar Ujung Kecamatan Kepahiang Kemas Andrian Sheva Aditio (13) menghembuskan nafas terakhirnya Kamis (7/2) pukul 04.00 WIB karena diduga DBD.

Masita Triana (28) bibik korban menceritakan keponakannya mengalami demam selama 4 hari.Awal demam dibawak kerumah RSUD Kepahiang untuk mendapatkan pengobatan, tetapi kamar anak di RSUD penuh keluarga membawak korban pulang sambil menjalani perawatan (Infus, red).

“Sudah 4 malam sakit, awal sakit sudah masuk RSUD Kepahiang. Saat masuk ruang anak penuh tidak ada ruangan, diimfus dirumah. Tadi malam (Kemaren, red) sempat gigil. Badannya lemas dikembali dilarikan RSUD sekitar pukul 24.00 WIB. Ada diindikasih DBD. Meninggal pukul 04.00 WIB sudah keluar darah dari hidung dan mulut,” ujar Mita.

Keluarga mengharapkan ada tindak lanjut dari Dinas Kesehatan untuk melakukan pogging di area sekitar rumah korban serta SMP IT Padang Lekat tempat korban menimbah ilmu. Sebab, keluarga tidak mengetahui secara pasti posisi korban kena DBD.  “Sudah disampaikan ke Dinas Kesehatan kita minta pogging dirumah dan sekolahnya,” sebut Mita. Plt Kadis Kesehatan Saprialis Gani SKm mengakuai adanya korban jiwa kasus DBD. Dalam dua bulan terakhir, satu korban minggal tersangka DBD di Kelurahan Pasar Ujung.

“Untuk dua bulan terakhir data kita mencatat ada 38 warga terserang DBD. Satu warga diantaranya meninggal dunia, tadi (Kemarin, red) warga Pasar Ujung,” ungkap Saprialis.

Ia mengatakan kebanyakan penderita DBD berdomisili atau tinggal dipusat perkotaan yakni Kecamatan Kepahiang diantaranya di Desa Taba Tebelet, Tebak Monok, Kelurahan Pasar Ujung dan Kelurahan Padang Lekat. “Selain pengobatan, Dinas Kesehatan juga melakukan pencegahan melalui pogging.

Tujuannya membasmi nyamuk-nyamuk dewasa. Sudah ada 9 titik pogging yang dilaksanakan,” ungkap Saprilis. Menurutnya, gejalah DBD belum masuk katagori Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga warga dihimbau untuk waspada dengan melakukan upacaya pencegahan. Seperti membersihkan bak mandi, menimbun barang-barang bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: