Warga Bakal Demo Jokowi
Minta Hibah Lahan Pelindo Dipercepat
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Polemik penghibahan lahan yang tak kunjung direalisasikan PT Pelindo II kepada masyarakat RW 02 Kelurahan Sumber Jaya, semakin memanas. Hal ini terungkapkan pada saat ini puluhan warga yang mendatangi kantor Walikota, kemarin (28/1) untuk menuntut kejelasan serta mendesak Pemkot untuk terus memperjuangkan hak rakyat tersebut.
Jika tidak ada kejelasan dalam beberapa hari kedepan, maka warga mengancam untuk menggelar aksi demo saat penyambutan Calon Presiden (Capres) Joko Widodo dalam kunjungannya ke Kota Bengkulu pada Februari mendatang.
\"Ini tidak bisa ditawar-tawar lagi karena ini merupakan program Pak Presiden secara nasional tentunya, harapan kami pemikiran arif dan bijak dari PT Pelindo untuk segera melepaskan lahan itu yang memang sudah diinstruksikan Pak Presiden,\" ucap Ketua Rw 02, Samsul Bahri usai keluar dari ruang kerja Wakil Walikota, kemarin (287/1).
Pihaknya mengaku selama ini sudah cukup sabar dan mencoba untuk mengikuti segala proses, dan menahan diri untuk tidak melakukan aksi-aksi ekstrem yang sifatnya bisa merugikan. Dalam pertemuan di ruang Wawali ini menjadi langkah terakhir sebelum demo besar terjadi.
\"Kalau ditengah warga kami tokoh-tokoh masyarakat inilah yang selalu menenangkan jangan sampai situasi tidak kondusif. Artinya demo itu adalah alternatif terakhir, maka sekarang kami lakukan pola pendekatan persuasif terlebih dahulu,\" tandas Samsul.
Sementara itu, Wakil Walikota Dedy Wahyudi SE MM menerangkan bahwa pemkot sampai saat ini terus memperjuangkan status penghibahan lahan 12,18 hektare di sumber jaya itu. Bahkan beberapa kali sudah digelar rapat dan negosiasi kepada PT Pelindo, hanya saja belum mendapatkan solusi yang sesuai diharapkan.
\"Masyarakat yang dijanjikan Pak Presiden itu harus segera diserahkan, saya agak cemas tadi masyarakat mengancam kalau tidak segera diserahkan maka mereka akan menyambut Pak Jokowi dengan demo. Nah ini jangan sampai nanti kita ada riak-riak, karena itu Pelindo tolong segera dituntaskan,\" jelas Dedy.
Sebelumnya, PT Pelindo II Cabang Bengkulu tetap meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu bertanggungjawab untuk melakukan penataan atas relokasi warga ke Kampung Nelayan. Jika komitemen Pemkot mau melakukan penataan, maka hibah lahan milik PT Pelindo II Cabang Bengkulu seluas 12,18 hektar itu akan tetap dilakukan. \"Kami minta pemda kota untuk menata. Agar betul berguna untuk masyarakat,\" terang Ganeral Manager (GM) PT Pelindo II Cabang Bengkulu, Nurkholis Lukman kepada BE, beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, PT Pelindo tinggal menunggu komitmen Pemkot untuk melakukannya. Sebab, secara administasi dan persetujuan pemilik saham yaitu Kementeriaan BUMN sudah dilakukan. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak dihibahkan kepada warga. \"Kami minta persetujuan itu saja dengan pemda kota,\" tambah Lukman.
Tidak hanya soal komitmen penataan lahan yang akan dihibahkan, soal luas lahan ternyata juga masih belum selesai. Lukman mengakui, ada selisih luas lahan yang masih perlu diselesaikan. Meski demikian, Lukman memastikan hal tersebut bisa cepat diselesaikan. \"Dalam waktu dekat masalah ini akan kami selesaikan secepatnya,\" ujar Lukman.
Dalam penyelesaian itu nantinya pihak nya akan menggelar rapat bersama dengan pihak terkiat, termasuk pemprov dan pemda kota. Termasuk nantinya untuk meminta pertimbangan kepada Gubernur Bengkulu. Sehingga masalah tersebut bisa diselesaikan. \"Nanti kami akan minta petunjuk kepada pak gubernur seperti apa arahan dari beliau,\" tutupnya.(151/805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: