Bangun Daerah, Perkuat Kemitraan

Bangun Daerah, Perkuat Kemitraan

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Senator muda Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, kalkulasi dan perhitungan yang dilakukan oleh Bappenas, McKinsey, dan Bank Dunia, Indonesia diyakini memiliki banyak peluang menguntungkan di masa mendatang dan menjadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia.

Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri agar mendapatkan keuntungan lebih dahulu melalui sinergisitas pembangunan dengan pemerintah pusat, baik dalam hal perencanaan maupun penganggaran. Kunci untuk melakukan itu ialah dengan memperkuat kemitraan pemerintah daerah.

\"Kuncinya adalah membangun hubungan kemitraan yang kuat antara pusat dan daerah, mulai dari tingkat terkecil, kabupaten/kota, provinsi, jajaran daerah, dewan-dewan daerah, semua sama-sama menjalin sinergisitas,\" terang Riri kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (10/1).

Dalam praktiknya, Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur ini senantiasa berupaya untuk menjumpai konstituennya untuk menampung berbagai masukan dan solusi atas setiap berbagai persoalan yang dihadapi oleh warga masyarakat.

\"Saya juga sangat terbuka bagi instansi pemerintahan di Bengkulu yang ingin memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada pemerintah pusat, terutama yang menyangkut permasalahan-permasalahan mendasar yang dihadapi oleh warga masyarakat,\" terangnya. Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu mengungkapkan, sesaat lagi Pemilihan Umum (Pemilu) akan digelar, tepatnya pada 17 April 2019. Ia berharap perdamaian dapat terjaga dan pertentangan antar elit politik tidak merembet hingga ke jajaran birokrasi daerah.

\"Buktikan bahwa kita sudah matang dalam berdemokrasi, tidak mudah diprovokasi dengan hoaks dan fitnah sehingga kita tetap bisa mantap melewati berbagai tantangan di tengah perekonomian global yang dibayangi ketidakpastian dan perlambatan,\" tambah Riri. Di samping itu, Riri meminta kepada pemerintah pusat untuk mengalokasikan anggaran yang lebih kepada daerah-daerah dengan kemiskinan penduduknya yang masih tinggi seperti Bengkulu.

\"Agar ada pemerataan, agar ada lebih banyak kesempatan kerja, agar ada pengurangan kemiskinan, sehingga kondisi ekonomi kita bisa stabil, daya beli masyarakat kita bagus, kesempatan kerja terbuka lebar,\" harap Senator Riri.

Ketua Umum Pemuda Jang Pat Petulai ini memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur Rohidin Mersyah yang mampu mengendalikan inflasi pada tahun 2018 lalu lebih rendah dibandingkan inflasi nasional. \"Semoga sepanjang tahun 2019 dan seterusnya harga-harga tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi Bengkulu dapat lebih baik. Saya dan tentunya juga rekan-rekan lainnya di Senayan akan terus berupaya agar bagaimana aspirasi di daerah dapat didengar dan direalisasikan untuk kemajuan Bengkulu,\" tutup Riri.

Untuk diketahui, pemerintah merencanakan belanja negara sebesar Rp 2.461,1 triliun, meningkat dari nota keuangan 2019 yang sebesar Rp 2.439,7 triliun. Belanja tersebut terdiri atas belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 855,4 triliun, belanja non-K/L sebesar Rp 778,8 triliun, serta transfer ke daerah sebesar Rp 826,7 triliun.

Rinciannya, belanja non K/L terdiri atas program pengelolaan utang sebesar Rp 275,8 triliun, pengelolan hibah negara sebesar Rp 1,9 triliun, belanja lainnya Rp 150,7 triliun, dan transaksi khusus sebesar Rp 126 triliun. Sementara pengelolaan subsidi Rp 224,3 triliun dengan subsidi energi sebesar Rp 159,9 triliun dan subsidi non energi Rp 64,3 triliun. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: